Hello Kawan Mastah, hari ini kita akan membahas tentang tata cara sholat witir. Sholat witir adalah salah satu sholat sunnah yang cukup penting bagi umat muslim. Dalam artikel ini, saya akan menjelaskan secara detail tentang tata cara sholat witir agar Kawan Mastah dapat memahami dan melaksanakannya dengan benar.
Pengertian Sholat Witir
Sholat witir adalah sholat sunnah yang dilaksanakan setelah sholat Isya. Sholat ini dilakukan pada malam hari dan dapat dilaksanakan dengan jumlah rakaat yang bervariasi, tergantung dari mazhab yang dianut oleh masing-masing individu. Sholat witir sangat dianjurkan dalam agama Islam, terutama pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Sholat witir merupakan sholat sunnah muakkad (sunnah yang sangat ditekankan untuk dilaksanakan) dan dapat dilakukan setelah sholat Isya atau setelah sholat tarawih. Namun, lebih baik dilakukan setelah sholat Isya agar terhindar dari khilafiyah (perbedaan pendapat) yang sering terjadi dalam pelaksanaan sholat tarawih.
Tata Cara Sholat Witir
1. Niat
Sebelum memulai sholat witir, Kawan Mastah harus berniat terlebih dahulu dalam hatinya. Niat sholat witir dilakukan dengan cara berfikir dan menyadari bahwa kita akan melaksanakan sholat sunnah witir dua rakaat.
2. Membaca Takbiratul Ihram
Setelah niat, Kawan Mastah harus membaca takbiratul ihram sebagai tanda dimulainya sholat witir. Takbiratul ihram dibaca dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan mengucapkan “Allahu Akbar”. Kemudian, tangan di letakkan di atas dada sebelah kanan di atas tangan yang sebelah kiri.
3. Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah takbiratul ihram, Kawan Mastah harus membaca surat Al-Fatihah sebagai bacaan wajib dalam setiap sholat. Setelah membaca Al-Fatihah, Kawan Mastah dapat membaca surat pendek lainnya atau ayat-ayat Al-Quran.
4. Rukuk
Setelah membaca surat pendek atau ayat-ayat Al-Quran, Kawan Mastah harus melakukan rukuk. Rukuk dilakukan dengan membungkuk dan meletakkan kedua tangan di atas lutut, serta membaca doa rukuk. Doa rukuk yang dianjurkan adalah “Subhana Rabbiyal Azim” yang memiliki arti “Maha Suci Tuhan Yang Maha Agung”.
5. I’tidal
Setelah rukuk, Kawan Mastah harus kembali ke posisi tegak dengan i’tidal. I’tidal dilakukan dengan kembali ke posisi tegak dan membaca “Sami’allahu liman hamidah, Rabbana wa lakal hamd” yang artinya “Allah mendengar siapa yang memuji-Nya, Ya Allah kami memuji-Mu”.
6. Sujud
Setelah i’tidal, Kawan Mastah harus melakukan sujud dengan meletakkan kedua tangan di atas lantai dan membaca doa sujud. Doa sujud yang dianjurkan adalah “Subhana Rabbiyal A’la” yang memiliki arti “Maha Suci Tuhan Yang Maha Tinggi”.
7. Duduk Antara Dua Sujud
Setelah melakukan sujud, Kawan Mastah harus duduk di antara dua sujud secara singkat dan membaca doa duduk antara dua sujud. Doa yang dianjurkan adalah “Rabbighfirli Warhamni Wajburni Warfa’ni Wahdini Warzuqni” yang memiliki arti “Ya Allah, ampunilah dosaku, kasihilah aku, angkatlah derajatku, beri aku petunjuk, dan berilah aku rezeki”.
8. Sujud Kedua
Setelah duduk antara dua sujud, Kawan Mastah harus melakukan sujud kedua dengan posisi yang sama seperti sujud pertama dan membaca doa sujud yang sama.
9. Duduk Tawarruk
Setelah melakukan sujud kedua, Kawan Mastah harus duduk tawarruk. Duduk tawarruk dilakukan dengan menyandarkan tubuh ke kaki kanan dan meletakkan tangan kanan di atas paha kanan, sedangkan tangan kiri di atas paha kiri. Kawan Mastah juga harus membaca doa tawarruk yang dianjurkan.
10. Tasyahud Awal
Setelah duduk tawarruk, Kawan Mastah harus membaca tasyahud awal yang dibaca dalam setiap sholat. Tasyahud awal dibaca dengan mengangkat jari telunjuk tangan kanan dan membaca “At-Tahiyyatul Mubarakatush Shalawatut Tayyibah, Assalamu’alaika Ayyuhan Nabiyyu Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh” dan seterusnya.
11. Salam Kanan
Setelah membaca tasyahud awal, Kawan Mastah harus membuat salam ke kanan dengan mengangkat tangan kanan sejajar dengan bahu dan mengucapkan “Assalamu’alaikum Wa Rahmatullah”.
12. Salam Kiri
Setelah membuat salam ke kanan, Kawan Mastah harus membuat salam ke kiri dengan cara yang sama seperti salam ke kanan.
13. Sholat Witir Satu Rakaat
Setelah selesai membaca tasyahud awal, salam kanan dan salam kiri, Kawan Mastah harus bangkit untuk melaksanakan sholat witir dua rakaat. Namun, pada rakaat terakhir, Kawan Mastah hanya perlu melaksanakan satu rakaat.
14. Surat yang Dibaca
Pada rakaat pertama sholat witir, Kawan Mastah dapat membaca surat Al-Kafirun atau Al-Ikhlas setelah membaca surat Al-Fatihah.
Sedangkan pada rakaat kedua, Kawan Mastah dapat membaca surat Al-Ikhlas atau surat pendek lainnya setelah membaca surat Al-Fatihah.
15. Mendahului Imam
Jika Kawan Mastah melaksanakan sholat witir dalam berjamaah dan imam melaksanakan satu rakaat, maka Kawan Mastah harus mendahului imam untuk melaksanakan rakaat terakhir.
16. Tasyahud Akhir
Setelah selesai melaksanakan sholat witir, Kawan Mastah harus membaca tasyahud akhir yang dibaca dalam setiap sholat. Tasyahud akhir dibaca dengan membaca “Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama sholaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim innaka Hamidum Majid. Allahumma barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama barakta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim innaka Hamidum Majid” dan seterusnya.
17. Salam Kanan
Setelah membaca tasyahud akhir, Kawan Mastah harus membuat salam ke kanan dengan mengangkat tangan kanan sejajar dengan bahu dan mengucapkan “Assalamu’alaikum Wa Rahmatullah”.
18. Salam Kiri
Setelah membuat salam ke kanan, Kawan Mastah harus membuat salam ke kiri dengan cara yang sama seperti salam ke kanan.
FAQ
No |
Pertanyaan |
Jawaban |
---|---|---|
1 |
Apakah sholat witir wajib dilaksanakan? |
Sholat witir bukan termasuk sholat wajib, namun sangat dianjurkan untuk dilaksanakan sebagai sholat sunnah muakkad. |
2 |
Berapa jumlah rakaat sholat witir? |
Jumlah rakaat sholat witir bervariasi, tergantung dari mazhab yang dianut oleh masing-masing individu. Namun, umumnya dilaksanakan dua atau tiga rakaat. |
3 |
Kapan waktu pelaksanaan sholat witir? |
Sholat witir dilaksanakan setelah sholat Isya atau setelah sholat tarawih. Namun, lebih baik dilakukan setelah sholat Isya agar terhindar dari khilafiyah yang sering terjadi dalam pelaksanaan sholat tarawih. |
4 |
Bisakah sholat witir dilaksanakan setelah waktu Isya berakhir? |
Sholat witir harus dilaksanakan sebelum waktu Shubuh. Namun, jika Kawan Mastah melaksanakan sholat witir setelah waktu Isya berakhir, masih diperbolehkan asalkan dilaksanakan sebelum waktu Shubuh. |
Apakah sholat witir dapat dilaksanakan dengan jamaah? |
Sholat witir dapat dilaksanakan dengan jamaah atau individu. Namun, lebih baik dilaksanakan secara berjamaah terutama pada 10 malam terakhir bulan Ramadhan. |
Kesimpulan
Dalam artikel ini, Kawan Mastah telah mempelajari tata cara sholat witir yang benar dan sesuai dengan ajaran agama Islam. Dengan memahami tata cara sholat witir, Kawan Mastah dapat melaksanakan sholat ini dengan benar dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Kawan Mastah dan dapat meningkatkan keimanan dalam melaksanakan ibadah sholat witir. Terima kasih telah membaca artikel ini!