Tata Cara Shalat Rawatib

Halo Kawan Mastah! Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang tata cara shalat rawatib. Bagi seorang muslim, shalat merupakan salah satu ibadah yang sangat penting. Shalat memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi kehidupan kita. Salah satu jenis shalat yang wajib kita lakukan adalah shalat rawatib. Yuk, kita simak bersama-sama penjelasan lengkapnya.

Pendahuluan

Shalat rawatib adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat wajib. Shalat ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat bagi kehidupan kita. Shalat rawatib terdiri dari beberapa rakaat yang dilakukan secara berturut-turut. Bagi yang belum memahami tata cara shalat rawatib, artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap tentang tata cara shalat rawatib.

FAQ

No
Pertanyaan
Jawaban
1
Apa itu shalat rawatib?
Shalat rawatib adalah shalat sunnah yang dilakukan setelah shalat wajib.
2
Berapa jumlah rakaat shalat rawatib?
Jumlah rakaat shalat rawatib bervariasi, tergantung jenis shalat rawatib yang dilakukan.
3
Apakah shalat rawatib wajib dilakukan?
Shalat rawatib tidak wajib, tetapi sangat dianjurkan untuk dilakukan.
4
Kapan waktu yang tepat untuk melakukan shalat rawatib?
Waktu yang tepat untuk melakukan shalat rawatib adalah setelah shalat wajib.

Jenis-jenis Shalat Rawatib

Shalat Rawatib Dhuha

Shalat rawatib dhuha dilakukan setelah matahari terbit dan sebelum waktu zuhur. Jumlah rakaat yang dilakukan bervariasi, minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah dapat menghilangkan rasa lelah dan menambah semangat untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Shalat Rawatib Tahajud

Shalat rawatib tahajud dilakukan setelah waktu isya dan sebelum waktu subuh. Jumlah rakaat yang dilakukan bervariasi, minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meningkatkan kualitas ibadah kita.

Shalat Rawatib Istikharah

Shalat rawatib istikharah dilakukan ketika kita akan mengambil keputusan penting, seperti menentukan pilihan dalam suatu kesulitan atau menentukan pilihan dalam suatu pekerjaan. Jumlah rakaat yang dilakukan adalah dua rakaat, kemudian dilanjutkan dengan doa istikharah. Shalat ini memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah dapat meminta petunjuk dari Allah SWT dalam mengambil keputusan yang tepat.

Shalat Rawatib Hajat

Shalat rawatib hajat dilakukan ketika kita memiliki hajat atau kebutuhan yang baik untuk diri sendiri atau orang lain. Jumlah rakaat yang dilakukan bervariasi, minimal dua rakaat dan maksimal delapan rakaat. Shalat ini memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah dapat memohon kepada Allah SWT untuk memenuhi kebutuhan kita.

Shalat Rawatib Witir

Shalat rawatib witir dilakukan setelah shalat isya. Jumlah rakaat yang dilakukan adalah tiga rakaat. Shalat ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah dapat meningkatkan kualitas ibadah kita, memberikan kekuatan untuk menghadapi tantangan hidup, dan memohon kepada Allah SWT untuk mengampuni dosa-dosa kita.

Tata Cara Shalat Rawatib

Persiapan Sebelum Shalat Rawatib

Sebelum melakukan shalat rawatib, sebaiknya kita membersihkan diri terlebih dahulu dengan melakukan wudhu atau mandi. Selain itu, kita juga perlu mempersiapkan tempat shalat yang bersih dan tenang. Setelah itu, kita bisa memulai shalat rawatib.

Takbiratul Ihram

Setelah mempersiapkan diri dan tempat shalat, kita mulai shalat rawatib dengan takbiratul ihram. Takbiratul ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga, kemudian mengucapkan “Allahu Akbar”. Setelah itu, kita membaca doa iftitah.

Ruku’

Setelah membaca doa iftitah, kita melakukan ruku’. Ruku’ dilakukan dengan menundukkan badan hingga tangan dapat merentangkan lutut. Posisi kepala harus sejajar dengan punggung. Selama dalam posisi ruku’, kita membaca tasbih sebanyak tiga kali.

Itidal

Setelah ruku’, kita kembali ke posisi berdiri tegak dengan melafalkan “Sami’allahu liman hamidah, rabbana lakal hamd”. Kemudian kita membaca doa di antara dua sujud.

Sujud Pertama

Setelah itidal, kita melakukan sujud pertama. Sujud pertama dilakukan dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki kanan serta kiri pada lantai. Selama dalam posisi sujud, kita membaca tasbih sebanyak tiga kali.

Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud pertama, kita duduk di antara dua sujud. Posisi duduk harus dengan lutut yang bersentuhan dengan lantai. Selama dalam posisi duduk, kita membaca tasbih sebanyak satu kali.

Sujud Kedua

Setelah duduk di antara dua sujud, kita melakukan sujud kedua. Sujud kedua dilakukan dengan posisi yang sama seperti sujud pertama. Selama dalam posisi sujud, kita membaca tasbih sebanyak tiga kali.

Tahiyat Awal

Setelah sujud kedua, kita kembali ke posisi duduk dengan melafalkan tahiyat awal. Tahiyat awal dilakukan dengan mengangkat tangan sejajar dengan telinga dan mengucapkan “At-tahiyyatu lillahi was shalawatu wat-tayyibat, assalamu ‘alaika ayyuhan Nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh”. Kemudian kita membaca doa shalawat.

Tahiyat Akhir

Setelah membaca doa shalawat, kita melanjutkan dengan membaca tahiyat akhir. Tahiyat akhir dilakukan dengan melafalkan “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah” sebanyak dua kali.

Salam

Setelah membaca tahiyat akhir, kita menyelesaikan shalat rawatib dengan mengucapkan salam. Salam dilakukan dengan menggerakkan kepala ke kanan, kemudian ke kiri, sambil mengucapkan “Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah”.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan lengkap tentang tata cara shalat rawatib. Shalat rawatib adalah shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan. Dengan melakukan shalat rawatib, kita akan mendapatkan keutamaan dan manfaat bagi kehidupan kita. Jangan lupa untuk selalu menjaga kualitas shalat kita dan semoga kita senantiasa diberikan kemudahan dalam menjalankan ibadah.

Tata Cara Shalat Rawatib