Selamat datang Kawan Mastah, pada kesempatan kali ini saya akan berbagi tentang tata cara aqiqah sesuai sunnah. Bagi sebagian orang, aqiqah merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan seorang muslim. Aqiqah juga menjadi suatu bentuk syukur kepada Allah SWT atas kelahiran seorang bayi di tengah-tengah keluarga.
Selain itu, aqiqah juga menjadi salah satu amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW. Sebagai muslim yang ingin mengikuti sunnah, sudah seharusnya kita mengetahui tata cara pelaksanaan aqiqah sesuai sunnah.
Di dalam artikel ini, saya akan membahas secara lengkap tentang apa itu aqiqah, tata cara pelaksanaan aqiqah sesuai sunnah, serta beberapa FAQ terkait pelaksanaan aqiqah. Mari kita simak lebih lanjut!
Pengertian Aqiqah
Sebelum membahas lebih lanjut tentang tata cara pelaksanaan aqiqah, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu pengertian aqiqah. Aqiqah merupakan suatu bentuk ibadah yang dilakukan oleh orang tua setelah kelahiran anaknya. Ibadah aqiqah dilakukan dengan cara menyembelih hewan kurban yang berasal dari umat muslim yang sah dan sesuai syariat.
Menurut pandangan islam, aqiqah tidak hanya sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak, tetapi juga sebagai sarana untuk membersihkan diri dan keluarga dari segala kebathilan dan keburukan.
Secara umum, aqiqah memiliki beberapa tujuan, yaitu:
Tujuan Aqiqah |
Keterangan |
---|---|
Menjadi bentuk syukur kepada Allah SWT |
Orang tua yang melaksanakan aqiqah sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas kelahiran anak. |
Membersihkan diri dan keluarga dari kebathilan dan keburukan |
Aqiqah juga dijadikan sarana untuk membersihkan diri dan keluarga dari segala kebathilan dan keburukan. |
Menunjukkan kesyukuran dan kedermawanan kepada sesama |
Melalui aqiqah, orang tua juga dapat menunjukkan kesyukuran dan kedermawanan kepada sesama. |
Tata Cara Pelaksanaan Aqiqah Sesuai Sunnah
Tata cara pelaksanaan aqiqah sesuai sunnah tidak dapat dipisahkan dari unsur-unsur yang harus dipenuhi. Beberapa unsur yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan aqiqah sesuai sunnah, yaitu:
1. Membeli Hewan Kurban
Hal pertama yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan aqiqah sesuai sunnah adalah membeli hewan kurban yang sesuai dengan syariat islam. Untuk aqiqah, hewan yang disarankan adalah kambing atau domba.
Sebelum membeli hewan kurban, pastikan bahwa hewan tersebut memenuhi syarat sebagai hewan kurban. Beberapa syarat hewan kurban, yaitu:
- Hewan tersebut harus berasal dari umat muslim
- Hewan tersebut harus memiliki umur minimal 6 bulan untuk kambing dan 1 tahun untuk domba
- Hewan tersebut harus sehat dan tidak cacat secara fisik
Selain itu, pastikan juga bahwa hewan kurban yang dibeli tidak memiliki cacat yang mencolok atau cacat yang mengganggu syarat sahnya kurban.
2. Menyembelih Hewan Kurban
Setelah membeli hewan kurban yang sesuai syariat, langkah selanjutnya adalah menyembelih hewan tersebut. Sembelihan hewan kurban harus dilakukan oleh orang yang berkompeten dan sudah mengetahui tata cara penyembelihan yang benar.
Sebelum menyembelih hewan kurban, pastikan bahwa tempat penyembelihan sudah bersih dan steril. Selain itu, pastikan juga bahwa pisau yang digunakan untuk menyembelih hewan kurban sudah tajam dan steril.
Setelah hewan kurban tersebut disembelih, bagikan daging kurban tersebut kepada orang-orang yang membutuhkan berdasarkan aturan yang berlaku.
3. Memberi Nama Anak
Setelah aqiqah dilaksanakan, orang tua harus memberikan nama pada anak sesuai dengan tata cara yang sesuai sunnah. Nama anak harus memiliki makna yang baik dan dapat mengandung doa atau harapan yang baik untuk anak tersebut.
Menurut fikih islam, pemberian nama anak harus memenuhi beberapa syarat, yaitu:
- Nama tersebut memiliki makna yang baik
- Nama tersebut tidak mengandung unsur kesyirikan
- Nama tersebut mudah diucapkan dan dipahami
FAQ tentang Pelaksanaan Aqiqah Sesuai Sunnah
1. Apakah aqiqah wajib dilaksanakan setelah kelahiran anak?
Aqiqah tidak termasuk dalam kewajiban yang harus dilakukan setelah kelahiran anak. Aqiqah merupakan sunnah yang sangat dianjurkan dalam islam. Namun, jika orang tua mempunyai niat untuk melaksanakan aqiqah, maka sangat dianjurkan untuk melakukannya sesuai dengan tata cara yang sesuai sunnah.
2. Apa hewan kurban yang disarankan dalam pelaksanaan aqiqah?
Hewan kurban yang disarankan dalam pelaksanaan aqiqah adalah kambing atau domba. Hewan kurban tersebut harus memenuhi syarat sebagai hewan kurban dan harus sah secara syariah islam.
3. Apakah boleh meminta bantuan orang lain dalam pelaksanaan aqiqah?
Tentu saja boleh. Sebagai suatu bentuk kerja sama dalam kebaikan, meminta bantuan orang lain dalam pelaksanaan aqiqah sangat dianjurkan. Namun, pastikan bahwa orang yang memberikan bantuan sudah memahami tata cara pelaksanaan aqiqah sesuai sunnah.
4. Berapa porsi yang harus dibagikan dari daging kurban?
Porsi yang harus dibagikan dari daging kurban adalah tiga bagian. Dua bagian diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, dan satu bagian diberikan kepada keluarga atau kerabat sendiri.
5. Apa syarat untuk pemberian nama anak?
Syarat untuk pemberian nama anak adalah nama tersebut harus memiliki makna yang baik, tidak mengandung unsur kesyirikan, dan mudah diucapkan dan dipahami.
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan mengenai tata cara aqiqah sesuai sunnah. Dalam pelaksanaan aqiqah, kita harus memperhatikan tata cara yang sesuai sunnah agar mendapatkan keutamaan dan berkah yang lebih besar. Mari kita jadikan aqiqah sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan membersihkan diri dan keluarga dari segala kebathilan dan keburukan.
Semoga artikel ini bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan Kawan Mastah tentang aqiqah sesuai sunnah. Terima kasih telah membaca sampai akhir.