Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan atas suatu kejadian atau fenomena yang berkaitan dengan alam, sosial, budaya, dan ilmiah. Sebagai salah satu jenis teks, teks eksplanasi memiliki struktur supaya menjadi satu kesatuan.
1. Identifikasi fenomena (Phenomenon identification)
Struktur yang pertama adalah mengidentifikasi sesuatu yang akan diterangkan. Identifikasi yang dimaksud adalah pembahasan apa yang hendak dijelaskan dalam materi teks eksplanasi. Fenomena yang dapat diidentifikasi seperti budaya, sosial, alam, politik, gaya hidup, dan lain sebagainya.
2. Penggambaran rangkaian kejadian (Kronologi kejadian)
Sebagian besar teks eksplanasi menjelaskan atas pertanyaan bagaimana proses terjadinya fenomena tertentu. Oleh karena itu panjang penggambaran rangkaian kejadian atau kronologi pada teks eksplanasi bisa beberapa paragraf. Berikut ini adalah pola rincian penggambaran teks eksplanasi.
- Pola rincian yang pertama berdasarkan urutan waktu, sehingga pada setiap fase dijelaskan runtut sejak awal waktu kejadian. Biasanya pola seperti ini digunakan untuk menjawab pertanyaan bagaimana. Pertanyaan ini membutuhkan uraian yang tersusun secara gradual.
- Pola rincian kedua ini berdasarkan hubungan sebab akibat (kausalitas). Pola ini digunakan untuk menjawab pertanyaan mengapa. Sehingga uraian kejadian disusun berdasar sebab akibat.
3. Ulasan (review)
Ulasan merupakan komentar atau pendapat mengenai dampak atas kejadian yang dipaparkan dalam teks eksplanasi. Sebagai contoh dampak terjadinya gunung meletus, banjir dan lain sebagainya.
Ciri-ciri teks eksplanasi
Setiap jenis teks memiliki ciri yang berbeda dari teks jenis lainnya. Begitupun dengan teks eksplanasi yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Struktur terdiri atas pernyataan umum
Pada bagian ini, tulisan yang disampaikan penulis adalah mengenai gambaran awal tentang suatu fenomena atau peristiwa yang akan dijelaskan. Selanjutnya adalah struktur deretan penjelas yang mana pada bagian ini menjelaskan apa saja yang akan disampaikan dari fenomena yang telah diangkat.
Struktur berikutnya adalah interpretasi dimana penulis teks menuangkan pandangan dan pemahaman mengenai fenomena yang telah dibahas sebelumnya. Bisa dikatakan sebagai kesimpulan dari penulis.
2. Informasi dalam teks eksplanasi berdasarkan fakta dan data
Bagian pokok teks eksplanasi memuat fakta dan data dari sumber-sumber kredibel. Fakta yang dimuat harus akurat dan faktual berdasarkan kenyataan yang benar-benar terjadi. Faktual yang dimaksud adalah informasi yang dimuat berdasar pada bidang keilmuan seperti geografi, grafik dan lainnya.
3. Teks eksplanasi bersifat objektif
Bersifat objektif artinya tidak ada unsur yang ditambah atau dikurangi dalam penulisan teks eksplanasi. Semua informasi, data dan fakta dijelaskan semua tanpa disembunyikan. Namun, apabila ada data atau perbedaan pendapat (ahli)dapat disisipkan dengan penjelasan itu dari ahli A atau B.
Selain itu, keobjektifan teks eksplanasi tidak boleh ditujukan untuk menyalahkan salah satu pihak. Semua data yang berkaitan harus diutarakan agar tidak timbul persepsi berat sebelah. Ini adalah salah satu fungsi teks eksplanasi yaitu sebagai penyeimbang dan penjelas fenomena.
Unsur kebahasaan teks eksplanasi
Teks eksplanasi memiliki unsur kebahasaan yang berfokus pada penggunaan konjungsi dalam kalimat. Tetapi secara umum kebahasaan dalam teks eksplanasi sama seperti pada teks-teks pada umumnya. Hanya saja, teks eksplanasi lebih banyak menggunakan kalimat penghubung.
Teks eksplanasi merupakan teks non sastra (faktual) sehingga pemilihan katanya menggunakan kata-kata lugas dan denotatif. Tidak ada kata yang berarti ganda, ibarat atau kata yang digunakan hanya untuk memenuhi estetika belaka.
Dalam teks eksplanasi tidak pernah ditemukan kalimat perintah atau kata kerja imperatif seperti halnya pada teks prosedural. Pada umumnya kalimat dalam teks eksplanasi bersifat pernyataan-pernyataan atau afirmatif.