Penjelasan Rutenium | Ruthenium (Ru) : Unsur, Sifat Kimia dan Manfaat
Sejarah Rutenium
Pada tahun 1827, Berzelius dan Osann menguji residu yang tersisa setelah melarutkan platina kasar dari pegunungan Ural dalam aqua regia. Bila Berzelius tidak menemukan logam-logam yang tidak lazim, sementara Osann menduga bahwa ia telah menemukan tiga logam baru, yang salah-satunya ia namakan rutenium. Pada tahun 1844, Klaus dikenal oleh khalayak sebagai penemu rutenium dan menunjukkan bahwa rutenium oksida yang didapat Osann sangat tidak murni dan mengandung logam baru. Klaus mendapatkan 6 gram rutenium dari residu pelarutan platina kasar yang tidak larut dalam auqa regia.
Keterangan Unsur Rutenium
- Simbol: Ru
- Radius Atom: 1.34 Å
- Volume Atom: 8.3 cm3/mol
- Massa Atom: 101.07
- Titik Didih: 4425 K
- Radius Kovalensi: 1.25 Å
- Struktur Kristal: Heksagonal
- Massa Jenis: 12.37 g/cm3
- Konduktivitas Listrik: 14.9 x 106 ohm-1cm-1
- Elektronegativitas: 2.2
- Konfigurasi Elektron: [Kr]4d7 5s1
- Formasi Entalpi: 25.52 kJ/mol
- Konduktivitas Panas: 117 Wm-1K-1
- Potensial Ionisasi: 7.37 V
- Titik Lebur: 2610 K
- Bilangan Oksidasi: 2,3,4
- Kapasitas Panas: 0.238 Jg-1K-1
- Entalpi Penguapan: 567.77 kJ/mol
Sumber Rutenium
Sebagai anggota dari grup platina, rutenium terdapat di alam dengan anggota grup platina yang lain dalam bijih yang berasal dari pegunungan Ural, dan di Amerika Utara dan Amerika Selatan. Rutenium juga ditemukan bersama logam grup platina dalam jumlah sedikit tapi dihasilkan secara komersial dalam mineral pentlandit (mineral besi-nikel sulfida, (Fe,Ni)9S8) di daerah Sudbury, kawasan penambangan nikel Ontario, dan dalam mineral piroksinit di Afrika Selatan.
Produksi Rutenium
Rutenium diisolasi besar-besaran dengan proses kimiawi yang rumit, dengan tahap akhirnya adalah reduksi ammonium rutenium klorida dengan hidrogen, yang menghasilkan bubuk rutenium. Bubuk ini disatukan dengan tekhnik metalurgi bubuk atau dengan pengelasan busur argon.
Sifat Sifat Rutenium
Rutenium adalah logam berwarna putih, keras dan memiliki modifikasi empat Kristal. Tidak mudah kusam pada suhu kamar, tapi teroksidasi (dengan menghasilkan ledakan. Mudah bereaksi dengan senyawa halogen, basa dan lain-lain. Rutenium dapat dilapisi dengan metode elektro deposisi atau denganmetode dekomposisi suhu. Logam ini merupakan pengeras platina dan paladium yang paling efektif, dan membentuk alloy dengan platina atau paladium untuk menghasilkan sifat hambatan listrik yang luar biasa. Alloy rutenium-molibdenum dilaporkan bersifat superkonduktif pada suhu 10.6K. Ketahanan korosi pada titanium dapat diperbaiki seratus kali lipat dengan penambahan 0.1% rutenium. Rutenium juga merupakan katalis yang serba guna. Asam sulfida dapat dipecah oleh cahaya dengan menggunakan suspensi partikel CdS yang diisi dengan rutenium oksida. Diduga dapat diterapkan untuk menghilangkan H2S pada pemurnian oli dan proses industri yang lainnya. Setidaknya, ada delapan bilangan oksidasi yang ditemukan, tapi di antara delapan bilangan tersebut, hanya bilangan +2, +3, +4 yang umum ditemukan. Senyawa rutenium memiliki ciri-ciri yang menyerupai senyawa kadmium