A. Pengertian Inflasi
Inflasi mempunyai pengertian suatu tahapan kenaikan harga barang dalam jangka waktu tertentu dan secara terus menerus dan juga yang berkaitan dengan mekanisme pasar dan umumnya disebabkan oleh banyak faktor.
Inflasi juga merupakan sebuah kondisi yang sangat erat kaitannya dengan perekonomian suatu negara. Inflasi amkan terjadi pada saaat harga-harga barang yang ada di pasar meningkat dengan tajam, dan kenaikan harga ini terjadi biasanya tidak dalam waktu yang khusus akan tetapi dalam kurun waktu yang lama.
Inflasi berbeda dengan terjadinya kenaikan harga-harga barang yang terjadi pada saat momen tertentu misalnya pada saat hari raya Idul Fitri. Karena kenaikan harga barang yang terjadi hanyalah bersifat sementara, dan tidak akan naik terus menerus yang akhirnya nanti akan kembali ke harga normal. Untuk inflasi kenaikan yang terjadi lebih lama, bahkan hal itu bisa berlangsung secara terus menerus dan tidak berhenti.
Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli
Mengenai pengertian inflasi masih banyak pengertian-pengertian lain yang mungkin akan lebih mudah dipahami dari beberapa ahli di bawah ini, beberapa penjelasan pengertian inflasi dari beberapa para ahli ekonomi sebagai berikut:
1. Sadono Sukirno
Inflasi adalah proses naiknya harga-harga barang di dalam suatu proses perekonomian.
2. Boediono
Boediono juga menjelaskan pengertian inflasi dengan definisi suatu kondisi atau kecenderungan dimana terjadinya kenaikan harga suatu barang secara umum dan kenaikan ini secara terus menerus
3. Bank Indonesia,
Inflasi adalah naiknya harga secara terus-menerus.
Dilihat dari prosesnya inflasi ini tidak bisa dihentikan ataupun diatasi. Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana cara mengendalikan laju inflasinya saja dan berusaha untuk bisa menyeimbangkan seberapa banyak uang yang beredar di masyarakat. Karena kenaikan harga suatu barang pasti akan selalu ada dan juga beriringan dengan naiknya upah kerja. Jadi poin penting yang harus diperhatikan agar inflasi ini tidak mengancam adalah harus bisa menyeimbangkan antara jumlah uang dan barang.
B. Penyebab Inflasi
Setiap sesuatu hal pasti ada penyebabnya, sama halnya dengan inflasi yang mana sudah kita ketahui pengertiannya diatas, dibawah ini adalah beberapa hal mengenai penyebab dari inflasi itu sendiri.
1. Permintaan Barang yang Meningkat
Menjadi penyebab utama bisa terjadinya inflasi adalah adanya peningkatan permintaan suatu barang. Hal ini juga bisa disebut dengan Demand Pull Inflation. Yakni suatu kondisi di mana permintaan akan suatu barang lebih tinggi dan bisa dibilang berlebihan akan tetapi tidak diimbangi dengan adanya bahan baku untuk memenuhi barang baku tersebut, sehingga harga barang tersebut akan meningkat.
Hal ini juga biasa terjadi karena sebab beberapa hal, salah satu diantaranya yaitu adanya peningkatan anggaran belanja dari pemerintah. Sebab lain yaitu dengan adanya permintaan barang ekspor dari ke luar negeri. Padahal barang yang tersedia tidak cukup untuk memenuhi permintaan itu, selain itu belum lagi permintaan dari pasar dalam negeri atau domestik juga.
2. Adanya Peningkatan Biaya Produksi Suatu Barang
Dengan mningkatnya permintaan suatu barang yang tidak diimbangi dengan biaya produksi yang murah dan juga ketersediaannya bahan baku. Hal ini dapat meningkatkan biaya produksi suatu barang, sehingga harga jual barang pun juga akan meningkat. Sebab lain biaya produksi meningkat yaitu jika adanya peningkatan upah para buruh serta jika adanya kenaikan harga bahan bakar minyak.
3. Semakin Banyaknya Uang yang Beredar
Sudah kita ketahui bersama inflasi ini juga terjadi karena terlalu banyaknya uang yang beredar di masyarakat melebihi batas wajar dan hal ini biasanya disebabkan oleh sistem anggaran defisit yang dijalankan pemerintah. Di mana pemerintah diharuskan mencetak uang baru lebih banyak yang tentu saja uang yang beredar semakin banyak.
Dengan kondisi uang yang beredar semakin banyak namun tidak diiringi dengan produksi barang yang sejalan. Maka produksi barang atau jumlah barang yang tersedia akan semakin sedikit atau tidak bertambah sehingga permintaan terus meningkat. Hal inilah yang pada akhirnya juga membuat harga setiap barang menjadi naik tinggi karena ketersediaan yang terbatas itu.
C. Dampak Inflasi
Setelah kita mengetahui pengertian serta penyebab inflasi diatas selanjutnya kita akan membahas mengenai dampak inflasi ini. Berikut ada beberapa dampak dari inflasi:
1. Dampak Inflasi Pada Ekspor
Dengan adanya inflasi tentu akan membuat biaya ekspor bertambah lebih mahal. Dengan itu tentu angka ekspor suatu negara akan dikurangi. Dengan berkurangnya ekspor barang akan menyebabkan pula pengurangan devisa suatu negara. Padahal sumber devisa suatu negara biasanya bersumber terbesar dari barang yang di ekspor.
2. Dampak Inflasi Pada Pendapatan Rakyat
Inflasi selain bisa mempengaruhi dari kegiatan ekspor, inflasi juga bisa mempengaruhi pada besaran pendapatan masyarakat.
Inflasi sebenarnya mempunya dua jenis dampak, yaitu dampak baik dan dampak buruk. Untuk dampak baik dari inflasi adalah bisa membuat para pengusaha lebih memperluas produksi dan bisa meningkatkan pembelian
Namun, untuk dampak buruknya inflasi adalah akan semakin susahnya para masyarakat yang bekerja sebagai buruh namun tidak mendapatkan kenaikan upah. Dengan biaya hidup yang semakin mahal sedangkan upah juga tidak meningkat, ini menyebabkan akan semakin susahnya para masyarakat kalangan menengah ke bawah.
3. Dampak Inflasi Pada Perhitungan Harga Pokok
Dampak lain dari inflasi ini adalah adanya kebingungan atau keresahan yang dirasakan para pedagang dalam menentukan harga suatu barang. Inflasi yang sifatnya terus terjadi akan membuat pedagang bingung mematok untuk suatu harga barang. Jika hal ini terus terjadi, permasalah perekonomian akan semakin mengancam.
4. Dampak Inflasi Pada Keinginan Menabung
Dengan dampak inflasi yang bisa berefek pada menurunnya suku bunga bank atau koperasi, hal ini tentu akan membuat masyarakat menjadi kurang bersemangat atau kurang berminat untuk menabung.
D. Jenis-jenis Inflasi
Setelah mengetahui tentang pengertian inflasi, penyebab dan dampaknya, untuk selanjutnya tentang jenis-jenis dari inflasi itu sendiri. Pembagian jenis inflasi dikatergorikan menjadi tiga jenis yaitu inflasi berdasarkan penyebab, inflasi berdasarkan parahnya kondisi dan inflasi berdasarkan sumber. Adapaun penjelasan dari masing-masing jenis inflasi adalah sebagai berikut:
1. Inflasi berdasarkan penyebab
Jenis inflasi pertama adalah Inflasi berdasarlam penyebab yang mana juga masih dikategorikan menjadi tiga yakni Demand pull inflation, Cost push inflation, dan Bottle neck inflation.
a). Demand pull inflation
Merupakan salah satu jenis inflasi dimana kondisi suatu permintaan atas barang meningkat dan ini lebih tinggi dari kemampuan produsen untuk memenuhi permintaan tersebut.
b). Cost push inflation
cost push inflation diartikan sebagai jenis inflasi yang terjadi yang disebabkan biaya produksi suatu barang yang meningkat, sehingga harga barang dan juga banyaknya penawaran juga ikut meningkat. Hal ini tentu sudah jelas jika produksi meningkat maka harga jual juga meningkat.
c). Bottle neck inflationc
Merupakan kenis terkahir inflasi dengan kategori berdasarkan sebabnya dimana jenis inflasi mempunyai pengertian campuran atau inflasi gabungan. Hal ini terjadi dikarenakan faktor dari permintaan dan penawaran.
2. Inflasi berdasarkan parahnya kondisi
Jenis inflasi dalam kategori berdasarkan parahnya kondisi, inflasi bisa dikategorikan menjadi empat jenis. Adapun pembagiannya adalah sebagai berikut:
a). Inflasi ringan
Suatu kondisi inflasi yang masih bisa untuk diatasi karena masih tergolong mudah untuk dikendalikan. Inflasi ini juga belum terlalu mengganggu perekonomian dari suatu negara. Inflasi ringan ini terjadi ketika adanya kenaikan barang di bawah 10 % setiap tahunnya. Sehingga kondisi ini masih bisa diatasi dan tidak akan tidak terlalu berpengaruh pada masyarakat luas.
b). Inflasi sedang
berbeda dengan inflasi ringan yang belum begitu mempengaruhi terhadap masyarakat luas. Inflasi sedang ini sudah bisa mempengaruhi perekonomian terutama pada perekonomian para buruh atau pekerja yang mempunyai penghasilan tetap. Inflasi ini bisa berdampak menurunkan kesejahteraan para pekerja atau buruh yang gajinya tetap tidak naik mengikuti perkembangan inflasi.
Inflasi jenis ini masih berpengaruh pada individu saja, belum kepada mempengaruhi perekonomian suatu negara. Inflasi jenis ini bisa terjadi jika terdapat kenaikan suatu barang yang berkisar 10-30% dalam kurun satu tahun.
c). Inflasi Berat
tentu sudah jelas dengan dua jenis inflasi ringan maupun sedang. Inflasi berat dapat mempengaruhi perekonomian suatu negara. Parahnya inflasi jenis ini membuat perekonomian suatu negara akan kacau dan memburuk.
Kondisi ini akan membuat masyarakat enggan untuk menyimpan uangnya karena dalam kondisi ini suka bunga bank akan jauh lebih sedikit dibandingkan kondisi normal. Inflasi jenis ini terjadi ketika adanya kenaikan harga suatu barang yang mencapai 30-100% per tahun.
d). Hiperinflasi / Inflasi Sangat Berat
Sebuah kondisi inflasi yang sudah sangat sulit untuk dikendalikan atau bahkan sudah lepas kendali, dan juga mengancam kondisi perekonomian suatu negara. Dampak inflasi ini mengancam perekenomian hingga masyarakat kalangan bawah juga. Inflasi ini bisa terjadi jika adanya kenaikan barang pada 100% ke atas dalam setahun.
3. Inflasi Berdasarkan Sumber
Berdasarkan kategori sumber inflasi di kategorikan menjadi dua yaitu inflasi dalam dari dalam negeri dan inflasi dari luar negeri. Pembagian serta penjelasannya masing-masing adalah sebagai berikut:
a). Inflasi dari dalam negeri
Sebuah kondisi inflasi yang terjadi dengan penyebab adanya peredaran uang yang berlebih di masyarakat yang mana sudah melebih dari batas seharusnya. Inflasi jenis ini biasa disebut juga denagn domestic inflation
b). Inflasi dari luar negeri
Inflasi ini atau yang biasa disebut dengan imported inflation. Terjadi ketika harga barang di perdagangan internasional mengalami kenaikan. Hal ini tentu saja akan sangat mempengaruhi harga suatu barang tersebut dalam negeri.
E. Contoh Inflasi di Indonesia
Contoh inflasi terparah yang ada di Indonesia itu terjadi pada tahun 1963-1965. Pada kondisi saat itu terjadi hiperinflasi dimana pada akhir masa orde lama. Solusi pada saat itu yakni pada bulan Desember pemerintah orde lama tersebut melakukan tindakan untuk menerbitkan uang baru dengan nilai satu rupiah yang mana itu setara dengan 1000 rupiah.