Pengertian Argumen Adalah Dan Contohnya – Tulisan ini berupaya menjelaskan pengertian “argumen” dalam bahasa yang sangat sederhana, tanpa menyederhanakan makna mengenai “argumen” itu sendiri. Argumen dibedakan menjadi 2 (Dua) yaitu Argumentasi Deduktif dan Argumentasi Induktif.
- Pengertian Contoh Argumen Deduktif – Belajar Bahasa Indonesia
- Pengertian Argumen Induktif Adalah Dan Beserta Contohnya
Sebuah argumen menyajikan premis-premis (pernyataan dasar) yang seharusnya mendukung atau menjadi dasar sebuah kesimpulan. Berikut adalah contohnya:
1. Semua manusia akan mati.
2. Sokrates adalah manusia.
3. Dengan demikian, Sokrates akan mati.
Dua kalimat pertama (no. 1 dan 2) adalah premis sedangkan kalimat no. 3 adalah kesimpulannya, itu adalah sebuah contoh argumen deduktif yang sahih. Artinya, jika seseorang setuju dengan premis-premis yang ada, maka orang tersebut harus menerima kesimpulan yang berdasar pada pada premis-premis tersebut. Namun, tidak semua argumen disajikan dalam bentuk yang jelas disertai beberapa premis dan sebuah kesimpulan. Terkadang sebuah argumen berasal dari beberapa halaman buku dan terdiri dari premis-premis yang tersebar di berbagai tempat. Ada kalanya sebuah argumen disajikan dalam sebuah kalimat pendek, seperti berikut:
“Archimedes akan dikenang sementara Aeschylus dilupakan orang karena bahasa mati sedangkan ide-ide matematika terus hidup”
Kalimat di atas adalah sebuah argumen. Oleh karena itu, untuk menganalisisnya terlebih dahulu harus menguraikan kalimat itu, seperti berikut:
1. Bahasa mati.
2. Karya Aeschylus termasuk ke dalam kategori bahasa.
3. Dengan demikian, karya Aeschylus suatu saat akan mati.
4. Ide-ide matematika tidak akan mati.
5. Karya Archimedes termasuk ke dalam kategori matematika.
6. Jadi, karya Archimedes tidak akan mati.
7. Jika demikian, karya Archimedes akan hidup lebih lama daripada karya Aeschylus.
8. Berdasarkan hal tersebut, Archimedes akan dikenang sementara Aeschylus akan dilupakan orang.
Namun, itu semua tidak membuat argumen di atas serta-merta sahih. Untuk membuatnya sahih maka dibutuhkan beberapa premis tambahan. Bukan hanya itu, orang dapat mengajukan pertanyaan (-pertanyaan) mengenai kebenaran yang terdapat dalam beberapa premis tersebut.
Orang akan menemukan argumen dalam keseharian hidupnya, bahkan dalam hal-hal yang sangat sederhana. Jadi, argumen biasa dan bisa digunakan setiap orang untuk mendukung atau menolak pandangan orang lain. Argumen juga penting karena dengannya orang bisa menggunakan pikirannya secara cermat, jelas, dan runut.