Cara Kerja Saham – Siapa saja sebenarnya bisa melakukan investasi tanpa mengenal usia. Salah satu instrument investasi yang paling populer di seluruh dunia adalah saham. Banyak investor yang memiliki kekayaan yang luar biasa melalui investasi saham sebut saja Warren Buffet, Ken Griffin, George Soros dan masih banyak lagi.
Bagi Anda yang baru terjun ke dunia saham mungkin bertanya-tanya, kok bisa sih dapat untung dari saham? Sebenarnya apa sih saham itu dan bagaimana cara kerja saham?
Mengenal Apa itu Saham
Ketika mendirikan dan mengembangkan sebuah bisnis maka si pelaku bisnis baik itu perorangan atau perusahaan tentu membutuhkan dana untuk mengembangkan bisnisnya. Nah, jika para pelaku bisnis ini tidak memiliki modal yang mencukupi maka mereka dapat menerbitkan saham untuk menutupi kebutuhan moda tersebut.
Perusahaan yang menerbitkan saham ini disebut dengan emiten yaitu pihak yang menawarkan saham kepada pihak eksternal untuk turut serta dalam memodali bisnisnya. Sebenarnya ada juga cara lain untuk mendapatkan modal selain dengan menerbitkan saham seperti surat utang dan peminjaman dana ke bank, namun risikonya juga cukup besar.
Cara Kerja Saham
Lalu mengapa banyak orang yang tertarik dengan saham ? Apakah semudah itu untuk membeli emiten saham ? lalu dimana dan bagiamana cara bertransaksi saham ?
Nah, supaya lebih jelas mari kita bahas satu per satu, ya. Orang atau perusahaan yang membeli saham ini disebut dengan investor. Nah, investor ini melakukan transaksi saham di suatu tempat yang disebut pasar modal.
Pasar modal untuk jual beli saham pasar ini dibagi menjadi dua macam yaitu pasar primer dan pasar sekunder. Pasar primer adalah tempat dimana perusahaan penerbit saham (emiten) pertama kali menawarkan sahamnya kepada calon investor, aktivitas ini disebut dengan IPO singkatan dari inisial public offering
Nah, saham tersebut diterbitkan oleh perusahaan biasanya ditentukan harganya per lot, setiap lot terdiri dari 100 lembar. Nantinya para investor ini berperan sebagai pembelinya, mereka yang menentukan mau membeli berapa lot dari saham tersebut.
Para investor ini bisa melakukan jual-beli saham lagi dengan investor lain di pasar sekunder. Jadi yang jual saham investor dan yang beli saham juga investor, bisa dibilang menjadi tangan kedua atau broker. Disini perusahaan emiten sudah tidak ada transaksi sama sekali lagi.
Harga Saham Naik Turun
Banyak investor baru yang masih mempelajari kenapa harga sebuah saham bisa turun dan kenapa bisa naik. Kondisi fluktuasi ini bergantung dari permintaan dan penawaran dari harga sebuah saham. Kalau investor yang ingin membeli jumlahnya lebih banyak daripada yang menjual saham maka harga saham akan mengalami kenaikkan sehingga menciptakan tren bullis.
Namun, sebaliknya jika investor yang menjual saham jumlahnya lebih banyak daripada yang membeli maka harga saham tersebut akan mengalami penurunan sehingga menciptakan tren bearish.
Supaya lebih mudah memahami, trend bullish asal katanya dari “Bull” yang berarti banteng. Hewan ini sangat galak dan agresif sehingga bisa dianalogikan dengan grafik pasar modal yang bergerak keatas sehingga memberikan senyuman kepada para investor karena menciptakan keuntungan.
Sedangkan bearis asal katanya dari “bear” yang artinya beruang. Ketika melakukan hibernasi beruang menghabiskan waktunya untuk tidur, kondisi ini bisa disamakan dengan grafik pasar modal yang terus bergerak turun beristirahat atau masih menunggu momen yang pas untuk bergerak naik lagi .
Para Pelaku Dalam Transaksi Saham
Dalam melakukan transaksi jual beli saham tidak bisa dilakukan secara langsung antara perusahaan dengan investor atau investor dengan investor. Transaksi jual-beli saham membutuhkan perantara yang disebut Perusahaan Sekuritas, bisa dibilang peran dari perusahaan sekuritas ini seperti makelar atau broker.
Nah, perusahaan sekuritas ini memiliki lisensi khusus dan sudah dipercaya untuk melakukan jual-beli saham sekaligus menjadi jembatan penghubung antara perusahaan atau investor. Jadi kalau Anda mau beli saham maka Anda bisa mulai dengan membuka rekening dana investor di salah satu perusahaan sekuritas ini.
Sebenarnya dalam transaksi jual beli saham ini ada banyak pihak yang terlibat, supaya lebih jelas dan mudah dimengerti, berikut ini perumpamaan para pelaku dalam transaksi saham :
Mari bayangkan dulu sebuah gedung dengan tanah yang cukup luas. Gedung ini kita ibaratkan Bursa Efek Indonesia yang merupakan tempat jual-beli saham, dan tanahnya kita ibaratkan undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang pasar modal karena menjadi landasan dalam transaksi jual beli saham
Lalu Perusahaan sekuritas kita bayangkan berupa kantor-kantor di dalam Gedung yang sudah mendapatkan izin untuk menjalankan usaha, dan OJK Otoritas Jasa Keuangan merupakan petugas keamanan yang berpatroli di dalam Gedung mengawasi jalannya transaksi sehingga dipastikan tidak ada transaksi ilegal dan menjamin keamanan investor.
Dalam dunia saham ada yang disebut KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia) yang menjamin kalau pembeli akan dapat barangnya dalam hal ini saham dan penjual mendapatkan uang hasil jualannya, tugasnya adalah memastikan hak dan kewajiban pelaku pasar modal terpenuhi.
Selain itu, ada juga KSEI adalah Kustodian Sentral Efek Indonesia adalah pihak yang menyediakan penyimpanan untuk setiap saham yang Anda miliki. Jadi KSEI ini memberikan identitas khusus yang bisa digunakan untuk mengakses penyimpanan saham Anda. Dengan begitu Anda bisa mengetahui saham apa saja yang sudah Anda beli.
Dengan mengenal cara kerja saham maka diharapkan Anda bisa mengetahui proses transaksi saham, jenis emiten saham yang tepat untuk dibeli serta berapa lot saham yang bisa dibeli. Semoga informasi ini menambah wawasan Anda seputar saham.