Penyakit menular biasanya disebabkan oleh mikroorganisme. Penyakit menular bisa menular secara langsung, seperti lewat hubungan seksual, dan bisa juga secara tidak langsung saat orang yang tidak terinfeksi memegang benda yang telah disentuh oleh orang yang terinfeksi. Makan dari piring yang sama, minum dari gelas yang sama, tidur di ranjang yang sama atau memakai handuk yang sama – ada banyak cara dimana penyakit yang bersifat menular dapat menjangkiti orang lain. Penularan tetesan adalah metode umum lainnya yang dapat menularkan kuman. Kuman penyakit ada dalam tetesan air yang lepas dari hidung atau mulut saat bersin, batuk dan berbicara. Bila tetesan yang terinfeksi ini dihisap atau diambil dengan mulut, kuman kemudian masuk ke tubuh orang lain.
Contoh penyakit menular yang selalu menyebar saat ini adalah tuberkulosis (TB). Gambar 2 menunjukkan Mycobacterium tuberculosis, bakteri yang menyebabkan kematian 2,9 juta orang tahun 1997. Bakteri ini mengembara di udara dalam tetesan dari orang yang terinfeksi. 95 persen korban TB hidup di negara dunia ketiga, termasuk pula di Indonesia. Jumlah penderita Tuberkulosis TB (penyakit yang menyerang paru) di Indonesia masih menduduki peringkat ke-3 dunia setelah India dan China. Diperkirakan di Indonesia terjadi 500 ribu kasus per tahun dengan kematian 175 ribu atau 35%. Walaupun tuberkulosis biasanya ditangani dengan antibiotik, banyak varian bakteri ini yang mulai mengalami evolusi menjadi kebal.
Hewan dapat menjadi vektor atau pembawa penyakit. Gigitan serangga atau mamalia dapat membawa kuman penyakit di kelenjar ludahnya dan meneruskannya ke manusia yang digigit. Rambut hewan juga membawa serangga yang dapat menjadi pembawa penyakit. Makanan dan air yang tercemar menyebarkan penyakit di populasi manusia. Dan akhirnya, manusia sendiri yang menjadi pembawa penyakit (walaupun bisa jadi ia sendiri tidak terpengaruh oleh kuman yang ia bawa) dan menyebarkan organisme patogen tersebut ke bukan pembawa.
Gambar 1. Beberapa organisme yang dapat menyebabkan penyakit menular seksual (a) Trichomonas vaginalis, protozoa (b) Giardia enterica, protozoa (c) Phthirus pubis, arthropoda (kutu rambut kelamin)
Gambar 2. Bakteri Mycobacterium tuberculosis, agen penyebab tuberkulosis
Tabel 1. Penyakit Menular Seksual
Organisme penyebab |
Gejala |
|
Sipilis |
Treponema pallidum (spirochaeta) |
Lesi tubuh, tumor, dementia |
Gonorrhea |
Neisseria gonorrhoeae (coccus) |
Infeksi di alat kelamin/sistem reproduksi |
Venereal herpes |
Herpes simplex-2 (virus) |
Luka pada lokasi infeksi, rasa sakit di sendi |
AIDS |
HIV (retrovirus) |
Sindrom infeksi pembunuh |
Trichomoniasis |
Trichomonas vaginalis (protozoa) |
Kutil kelamin |
Kutu kepiting |
Phthirus pubis (serangga) |
Parasit luar di rambut kemaluan |
Monilial vaginitis |
Candida albicans (jamur) |
Infeksi kemaluan |
Chancroid |
Hemophilus ducreyi (bakteri) |
Infeksi sistem kelamin |
Hepatitis A, B |
Virus |
Infeksi hati |
Penyakit Menular Umum dan Penyebabnya
Bakteri bertanggung jawab atas banyak penyakit manusia seperti didaftarkan dalam tabel 2.
Tabel 2. Penyakit yang disebabkan bakteri
Penyakit yang disebabkan Bacilus (batang) |
Penyakit yang disebabkan Cocci (bulat) |
Penyakit yang disebabkan Spirellae (spiral) |
Tuberculosis |
Pneumonia (beberapa jenis) |
Sipilis |
Diphteria |
Gonorrhea |
Kolera asia |
Tetanus |
Demam scarlet |
Yaws |
Demam tipes |
Demam rematik |
Penyakit Lyme |
Wabah Bubonik |
Tenggorokan serak streptococcus |
|
Batuk melompat |
Meningitis (beberapa jenis) |
|
Tuleremia |
Demam ranjang anak |
|
Lepra |
Ricketsia jenis tertentu juga dapat menghasilkan penyakit manusia saat mereka memasuki tubuh lewat gigitan inang mereka – kutu dan tungau. Penyakit rickettsia seringkali serius, dicirikan oleh demam tinggi dan ruam dan sering membawa pada kematian. Beberapa jenis protozoa dan beberapa jenis cacing dapat pula menghasilkan penyakit manusia. Sebagian besar cacing dicerna dalam makanan yang tercemar, biasanya berdiam di otot sapi, babi, domba dan keong.
Beberapa spesies ragi bersifat patogen bagi manusia. Mereka menyerang kulit, selaput lendir dan paru-paru. Cacing gelang dan kaki atlit merupakan dua jenis penyakit demikian. Walaupun mengganggu, penyakit ini umumnya tidak dinilai serius dan biasanya mudah diobati.
Virus – partikel tak hidup yang menjadi ‘hidup’ saat memasuki sel – adalah penyebab penyakit utama manusia. Beberapa virus menyebabkan penyakit yang mempengaruhi seluruh tubuh; yang lainnya menyebabkan gangguan pada organ tertentu.
Bagaimana Patogen Merusak Tubuh
Saat organisme patogen memasuki tubuh terjadi interaksi antara tubuh dan kuman yang berujung pada penyakit. Tipe penyakit ditentukan oleh tipe patogen yang memasuki tubuh. Keparahan penyakit tergantung pada kemampuan tubuh menghadapi infeksi (kekebalan) dan kekuatan atau virulensi kuman tersebut.
Patogen dapat mempengaruhi jaringan dan fungsi tubuh dalam sejumlah cara. Beberapa patogen menghasilkan enzim yang melarutkan material yang mengikat sel dan menghasilkan jalan bagi kuman untuk masuk ke jaringan. Kuman lainnya menghasilkan zat yang membunuh sel tubuh tertentu. Patogen sering merusak sel dan jaringan tertentu saja. Rickettsia dari Pegunungan Rocky menghasilkan demam pada hati, begitu juga lintah hati china. Virus polio menyerang sel syaraf. Spirocheta sipilis sering menyerang jaringan otak. Basil tipes menyerang jaringan limfe di dinding usus.
Gambar 3. Spirochaeta Treponema pallidum, agen penyebab sipilis.
Pertahanan Terhadap Penyakit
Saat tubuh diserang organisme patogen, ia melakukan sederetan pertahanan yang dirancang untuk menghancurkan musuh dan menjaga kesehatan.
Kulit
Garis depan pertahanan melawan invasi tubuh oleh kuman adalah kulit. Kulit yang bersih dan tidak terluka cukup tebal dan kuat untuk mencegah sebagian besar jenis kuman untuk masuk. Sebagai aturan, kuman yang mendarat di kulit tidak dapat hidup lama karena kulit sendiri memiliki kualitas germisida yang mencegah pertumbuhan kuman di permukaannya.
Pertahanan lainnya
Mata, hidung dan mulut merupakan celah di kulit manusia yang dapat memungkinkan masuknya kuman kedalam tubuh. Sebagian besar kuman yang masuk ke mata tidak dapat hidup lama untuk menyebabkan gangguan. Mereka terlarut oleh lisozim, enzim yang ada di air mata. Walau begitu, beberapa kuman penyakit mampu bertahan hidup dan menyebabkan infeksi mata seperti konjungtivis (mata merah muda) atau trakoma. Trakoma, adalah penyakit virus yang berbahaya dan sering menyebabkan kebutaan.
Kuman berjumlah ribuan memasuki mulut setiap hari bersama makanan dan minuman. Sedikit yang mampu bertahan hidup untuk mencapai usus. Ludah di mulut mampu membunuh banyak penyerbu. Mereka yang berhasil mencapai usus menghadapi tindakan pembunuhan massal oleh asam hidroklorik dan kekuatan pencernaan pepsin. Walau begitu, beberapa kuman tetap mampu bertahan hidup. Kuman kolera Asia, tipes dan demam paratiroid serta penyakit usus serius lainnya mampu menahan pertahanan tubuh dan menyebabkan penyakit.
Tak terhitung jumlah kuman penyakit dihirup oleh hidung dari udara sekitar. Namun, sedikit yang bisa mencapai paru-paru. Celah hidung memiliki penyaring yang berliku-liku dan menyesatkan dan dijaga oleh rambut-rambut yang menjebak banyak kuman penyakit, dan membuat mereka inaktif. Selain itu, bersin melontarkan kuman keluar.
Kuman yang berhasil mencapai tabung pernapasan sebagian besar terjebak dalam sekresi lendir sel yang menyusun tabung-tabung ini. Selain itu, silia sel-sel yang berbaris di tabung udara menyapu kuman yang terjebak lendir kembali ke tenggorokan dimana mereka ditelan dan kemudian dihancurkan di perut oleh asam hidroklorik dan pepsin. Sel debu khusus di kantung udara paru-paru mengambil beberapa kuman dan membuangnya lewat hembusan napas. Walaupun pertahanan aktif ini terlihat mengagumkan, beberapa kuman tetap dapat bertahan hidup dan menyebabkan penyakit pernapasan seperti batuk, influenza dan pneumonia.