Chlorine (Cl) atau Klor atau Klorin : Kegunaan, Manfaat, Rumus Kimia, Sifat dan Bahaya
Sejarah Klorin
Ditemukan pada tahun 1774 oleh Scheele, yang awalnya disangka oksigen. Diberi nama klor pada tahun 1810 oleh Davy, yang tetap bersikukuh bahwa zat ini adalah sebuah unsur.
Keterangan Unsur Klorin
- Simbol: Cl
- Radius Atom: 0.97 Å
- Volume Atom: 18.7 cm3/mol
- Massa Atom: 35.4527
- Titik Didih: 239.16 K
- Radius Kovalensi: 0.99 Å
- Struktur Kristal: orthorombic
- Massa Jenis: 3.214 g/cm3
- Konduktivitas Listrik: x 106 ohm-1cm-1
- Elektronegativitas: 3.16
- Konfigurasi Elektron: [Ne]3s2p5
- Formasi Entalpi: 3.21 kJ/mol
- Konduktivitas Panas: 0.0089 Wm-1K-1
- Potensial Ionisasi: 12.967 V
- Titik Lebur: 172.17 K
- Bilangan Oksidasi: ?1,3,5,7
- Kapasitas Panas: 0.48 Jg-1K-1
- Entalpi Penguapan: 10.2 kJ/mol
Sumber Klorin
Di alam, klor ditemukan hanya dalam keadaan bersenyawa, terutam,a dengan natrium sebagai garam (NaCl), karnalit dan silfit.
Sifat-sifat Klorin
Klor tergolong dalam grup unsur halogen (pembentuk garam)dan diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Merupakan gas berwarna kuning kehijauan dan dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur. Pada suhu 10oC, satu volume air dapat melarutkan 3.10 volume klor, sedangkan pada suhu 30oC hanya 1.77 volume.
Kegunaan Klorin
Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir di seluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecil pun sudah terklorinasi.
Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antseptik, insektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak produk lainnya.
Kebanyakan klor diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan, dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetraklorida, dan ekstraksi brom.
Kimia organik sangat membutuhkan klor, baik sebagai zat oksidator maupun sebagai subtitusi, karena banyak sifat yang sesuai dengan yang diharapkan dalam senyawa organik ketika klor mensubtitusi hidrogen, seperti dalam salah satu bentuk karet sintetis.
Penanganan Bahaya Klorin
Klor mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya mengiritasi lapisan lendir dan bentuk cairnya bbisa membakar kulit. Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi sekecil 3.5 ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah terhisap dalam-dalam. Kenyataannya, klor digunakan sebagai senjata kimia pada perang gas di tahun 1915.
Terpapar dengan klor tidak boleh melebihi 0.5 ppm selama 8 jam kerja sehari-40 jam per minggu.