Dalam proses pembentukan minyak bumi sebenarnya dikenal dua teori, yakni teori an-organik dan teori organik. Teori an-organik ini jarang digunakan ketika dalam eksplorasi migas. Sedangkan teori organik yang umumnya dipakai oleh ilmuwan, akademisi, dan pengusaha adalah teori organik. Sedangkan teori an-organic ini bisa juga disebut sebagai abiotik.
Sebenarnya dalam proses pembentukan minyak bumi bahan dasarnya dibuat dari ganggang. Selain tumbuhan ganggang, ada pula biota lain yang berupa daun-daunan bisa menjadi sumber minyak bumi. Selain teori biotik, ada pula teori dupleks yang juga sering digunakan sebagai pengeksploitasian minyak bumi.
Proses pembentukan minyak bumi dengan teori dupleks
Menurut teori dupleks, minyak bumi ini terbentuk dari jasad renik yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang telah mati dan mengendap. Asad renik ini kemudian dibawa oleh air sungai bersamaan dengan lumpur dan akhirnya mengendap di dasar laut. Akibat dari pengaruh waktu yang sangat panjang dan bahkan bisa sampai ribuan atau jutaan tahun, temperatur yang tinggi, serta tekanan dari atasnya, jasad renik akan berubah menjadi bintik-bintik dan gelembung minyak.
Lumpur yang telah bercampur dengan jasad renik akan berubah menjadi batuan sedimen berpori. Sedangkan bintik atau gelembung minyak dan gas yang bergerak akan ke tempat yang tekanannya rendah dan terakumulasi pada suatu daerah perangkap yang disebut sebagai batuan kedap.
Secara sederhana, proses pembentukan minyak bumi melalui teori dupleks dapat dilihat dalam daftar berikut ini.
1. Jasad renik
2. Terbawa air sungai bersamaan dengan lumpur
3. Mengendap pada dasar laut
4. Proses ribuan bahkan jutaan tahun
5. Berubah menjadi bintik dan gelembung minyak, gas bumi
6. Terakumulasi pada daerah perangkap atau batuan kedap
7. Gas alam, minyak, air menjadi cadangan minyak bumi.
Proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu yang sangat lama dan umumnya telah terjadi sejak batu atau pra sejarah. Oleh karena itu, minyak bumi dikategorikan sebagai sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Karenanya, kita harus menghemat penggunaan minyak bumi seperti menghemat BBM atau bahan bakar minyak untuk kendaraan.
Sumber minyak bumi di Indonesia
Indonesia memiliki beberapa wilayah yang menjadi sumber minyak bumi, pada umumnya berada di daerah pantai atau lepas pantai. Hal ini sesuai dengan teori dupleks bahwa jasad renik mengendap dan diproses pada dasar laut. Berikut ini adalah beberapa sumber minyak yang ada di Indonesia.
1. Pantai utara jawa
Pantai utara jawa memiliki potensi banyak sebagai sumber minyak bumi. Salah satu yang terbesar berada di Cepu. Ada pula daerah lain sebagai sumber minyak bumi seperti di Wonokromo dan Cirebon.
2. Sumatera
Sumatera juga memiliki potensi minyak bumi yang berasal dari jasad renik. Daerah di Sumatera yang memiliki potensi sumber minyak bumi adalah Sumatera bagian utara dan timur yakni Aceh dan Riau.
3. Kalimantan
Kalimantan dikenal sebagai paru-paru nya Indonesia bahkan dunia. Tumbuh-tumbuhan masih terbilang masif di salah satu pulau terbesar ini. Selain itu, di Kalimantan juga terdapat sumber minyak bumi tepatnya berada di Tarakan dan Balikpapan.
4. Papua
Papua banyak sekali potensi alam yang sangat dibutuhkan. Selain tambang logam seperti emas, Papua khususnya daerah kepala burung Papua terdapat sumber minyak bumi yang cukup melimpah.
Pengolahan minyak bumi
Minyak bumi yang tersedia di alam tidak bisa langsung digunakan sebagai bahan bakar. Oleh karena itu diperlukan proses kilang yang umumnya diangkut dari daerah pengeboran ke daerah pengilangan minyak. Berikut adalah tempat kilang minyak di Indonesia.
1. Pangkalan Brandan
2. Plaju dan Sungai Gerong
3. Dumai dan Sungai Pakning
4. Cilacap