Nabi dan rasul adalah manusia yang diutus oleh Allah untuk mengemban sebuah amanah dalam rangka memperbaiki akhlak manusia. Nabi dan rasul sama-sama membawa firman Allah SWT agar disampaikan kepada umat atau pengikutnya. Para nabi dan rasul memiliki keutamaan dibanding manusia lain, karena memiliki tugas yang berat apabila dilimpahkan kepada manusia biasa.
Terdapat perbedaan Nabi dan Rasul dalam islam, di mana semua rasul sudah pasti nabi, sedangkan nabi belum tentu menjadi rasul. Hal ini karena adanya perbedaan tugas yang diemban oleh nabi dengan tugas yang diemban oleh rasul. Dalam ajaran Islam, meyakini Nabi dan Rasul adalah rukun iman yang keempat.
Pembahasan Nabi dan Rasul
Keterangan mengenai adanya Nabi dan Rasul sebagai wakil Allah di dunia dalam rangka menghapuskan kesyirikan dan tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an Q.S. Al-Hajj ayat 52. Apabila dilihat dari bahasa, kata Nabi berasal dari bahasa Arab yakni Naba. Kata ini memiliki arti sebagai tempat yang tinggi.
Secara umum, Nabi adalah hamba Allah SWT yang diberikan kepercayaan berupa wahyu untuk dirinya dan tidak memiliki kewajiban menyampaikannya kepada umat. Sedangkan Rasul berasal dari kata Risala yang berarti penyampaian. Secara istilah Rasul adalah seseorang yang mendapatkan wahyu dan kepercayaan dari Allah SWT yang berkewajiban menyampaikan wahyu tersebut kepada umatnya.
Jumlah Nabi dan Rasul
Menurut hadist yang diriwayatkan Abu Umamah, bahwa Abu Dzar pernah bertanya kepada Rasulullah shallahu alaihi wa sallam mengenai jumlah persis para nabi. Rasulullah pun menjawab bahwa jumlah para nabi yaitu 124.000 orang, dan 315 diantara para nabi adalah seorang rasul.
Sedangkan dalam QS. Al-Ghafir ayat 787, Allah berfirman bahwa telah mengutus rasul sebelum ayat itu diturunkan dan ada diantara para rasul yang diceritakan dalam Qur’an dan ada yang tidak diceritakan dalam ayat Allah. Melihat hadist sahih di atas, memang akan sangat panjang apabila seluruh kisah Nabi dan Rasul diceritakan oleh Allah dalam wahyu Qur’an. Hanya terdapat 25 Nabi yang tercatat dalam Al-Qur’an dan wajib diimani.
Perbedaan Nabi dan Rasul
Seperti yang sudah dijelaskan di atas terdapat perbedaan mendasar mengenai Nabi dan Rasul. Nabi mendapat wahyu untuk dirinya sendiri dan wajib mengamalkannya, tetapi tidak wajib disampaikan. Sedangkan Rasul mendapat wahyu untuk dirinya sendiri dan wajib disampaikan kepada umatnya.
1. Terdapat perbedaan tugas atau amanah yang harus dijalankan oleh Nabi dan Rasul.
2. Nabi mendapat wahyu atau diutus kepada umat yang telah beriman atau tauhid. Sedangkan Rasul diutus oleh Allah kepada kaum kafir atau belum beriman, sehingga tugasnya adalah menegakkan ketauhidan dan memperbaiki amal manusia.
3. Nabi berjumlah banyak daripada Rasul.
4. Semua Rasul sudah pasti menjadi Nabi, sedangkan orang yang menjadi Nabi belum tentu Rasul.
5. Nabi menerima wahyu dari Allah hanya melalui mimpi. Sedangkan Rasul menerima wahyu Allah melalui berbagai macam cara seperti mimpi, langsung disampaikan oleh malaikat Jibril karena Rasul memiiliki kemampuan dalam berkomunikasi dan melihat secara langsung malaikat.
6. Sebagian Nabi ada yang dibunuh oleh kaumnya sendiri karena mendapat godaan dari setan. Sedangkan Rasul akan senantiasa diselamatkan oleh Allah dari percobaan pembunuhan.
Keutamaan Rasul
Nabi dan Rasul memiliki kelebihan masing-masing. Namun, Rasul memiliki keutamaan sifat yakni sebagai berikut.
1. Siddiq atau selalu berkata benar dan jujur
2. Amanah atau dapat dipercaya
3. Tabligh atau menyampaikan perintah dan larangan
4. Fathonah atau cerdas