Bela negara adalah upaya untuk menjaga dan melindungi bangsa Indonesia dari ancaman yang datang baik dari luar dan dalam negeri. Dampak dari adanya globalisasi dan modernisasi sangat nyata terlihat dimana pihak asing bebas melakukan kegiatan di dalam negeri meski mereka jauh di sana. Dampak yang ditimbulkan cukup masif apabila tidak diimbangi dengan sikap konservatif terhadap budaya lokal.
Ancaman tidak hanya datang dari luar, tetapi juga dari dalam negeri. Ada banyak kategori ancaman yang bisa merongrong keutuhan NKRI. Maka, untuk menangani hal tersebut sebuah bangsa harus memiliki rasa nasionalisme yang kuat dan membela negaranya dengan banyak cara. Tentu saja, cara untuk membela negara saat ini berbeda dengan zaman penjajahan.
Salah satu wujud bela negara adalah dengan meningkatkan wawasan intelektual dan prestasi yang tinggi. Apabila bangsa ini diisi oleh generasi yang berprestasi, tentu saja bangsa lain akan segan dan tidak berani mengganggu. Dengan demikian, ancaman non-militer dapat ditanggulangi.
Bela negara dengan membangun prestasi diri
Membangun prestasi diri adalah bela negara non-militer. Hal ini dapat dilihat sebagai sebuah upaya dalam pembelaan negara ketika ancaman yang datang adalah perang ideologi, moral, teknologi, budaya, dan sosial lainnya. Apalagi negara kita adalah negara yang memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika dan telah susah payah melawan penjajah dan menyatukan setiap wilayah.
Arti penting dari bela negara adalah sikap serta perilaku setiap warga negara yang berpusat pada kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan ideologi Pancasila serta UUD 1945 dalam menjamin keberlangsungan hidup bangsa dan negara. Berikut ini adalah beberapa hal yang penting dalam upaya bela negara.
1. Menumbuhkan kesadaran hak dan kewajiban
Sebagai tonggak utama perwujudan bela negara, setiap warga negara wajib memiliki kesadaran akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara. Sebab, bela negara bukan hanya kewajiban pemerintah tetapi juga kewajiban bagi seluruh segenap lapisan masyarakat dengan jalan menghormati setiap hak warga negara dan tidak melanggarnya.
Faktor utama dalam upaya bela negara adalah menghormati hak orang lain. Dengan demikian, setiap rakyat terlindungi akan haknya sebagai warga negara yang patut dijunjung tinggi baik oleh lembaga hukum dan sipil.
2. Perbedaan bela negara
Perlu disadari saat ini, bela negara tidak dilakukan dengan genjatan senjata seperti masa penjajahan. Tetapi bela negara dapat dilakukan dengan jalan membangun prestasi diri, bersaing di kancah internasional dan mengharumkan nama Indonesia. Upaya bela negara dapat dilakukan dengan cara bermacam-macam baik kelompok atau sendiri.
Terus belajar dan mencari ilmu serta meningkatkan kualitas diri sudah merupakan bentuk bela negara. Ini adalah langkah awal dan terkecil dalam upaya membela negara. Selanjutnya, hanya perlu terus meningkatkan daya saing.
3. Keunggulan
Setiap negara memiliki keunggulan masing-masing. Jepang dengan teknologi transportasi yang maju, Korea Selatan dengan kemampuan akan teknologi kesehatan dan kecantikan, maupun Amerika dengan berbagai keunggulannya. Begitupun Indonesia, wajib memiliki keunggulan yang sesuai dengan ranah dan ciri bangsa Indonesia.
Keunggulan bangsa Indonesia dapat diwujudkan dengan melihat potensi yang ada, misalnya memanfaatkan sumber daya alam seperti nikel untuk membangun teknologi baterai, minyak kelapa sawit untuk bahan bakar, dan keunggulan lainnya. Tentu saja keunggulan ini dalam rangka meningkatkan martabat bangsa dan upaya bela negara.
Membangun prestasi diri merupakan satu bentuk upaya bela negara agar NKRI menjadi bangsa yang besar dan kuat. Dengan manusia yang cerdas dan berprestasi diharapkan para tokoh dan penemu penting banyak yang berasal dari Indonesia dan dapat membuat negara ini unggul.