Cara trading saham jangka pendek memang jarang sekali dilakukan oleh para investor, kebanyakan dari mereka memilih untuk menunggu beberapa bulan atau tahun sampai harganya mengalami kenaikan baru kemudian dijual. Selain itu, ada juga yang investasi saham untuk mengincar deviden yang dibagikan oleh perusahaan emiten.
Konsep trading jangka pendek ini mulai populer dikalangan trader yang ingin mendapatkan cuan lebih cepat. Jika dilihat dari segi profitnya memang tidak terlalu banyak, tapi jika diakumulasikan tentu saja hasilnya lumayan besar.
Namun, dalam melakukan cara trading saham jangka pendek ini memang penuh risiko karena fluktuasi harganya cukup cepat sehingga jika tidak tepat mengambil keputusan maka bisa mengalami kerugian yang cukup besar.
Metodenya cukup simpel, beli saham pada pagi hari dan jual pada sore hari sebelum pasar tutup. Butuh analisa teknikal dan wawasan yang bagus dalam menilai setiap harga saham, selain itu mata juga harus kuat menatap layar monitor untuk memantau chart pergerakan harga.
Strategi Cuan Trading Saham Jangka Pendek
Trader yang bermain saham jangka pendek ini tentunya memiliki strategi tersendiri untuk menghasilkan cuan yang melimpah. Seperti apa strateginya ? berikut ini ulasannya :
Scalping, Day trader dan Intraday
Para trader harian atau mingguan pasti sudah tidak asing dengan istilah ini. Scalping merupakan metode trading dengan mengambil profit atau keuntungan dari setiap perubahan harga walaupun kecil. Metode ini butuh “cara keluar” yang cepat dan tepat untuk menghindari kerugian yang besar, bahkan bisa menghilangkan semua profit yang telah didapatkan sebelumnya.
Sedangkan untuk metode day trader dan intraday melakukan jual-beli saham menggunakan time frame yang sangat pendek, setiap 4 jam, 1jam, bahkan bisa lebih cepat lagi. Disini trader akan langsung mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham sehingga bisa mendapatkan keuntungan dengan cepat.
Kontrol Emosi
Musuh terbesar trader jangka pendek adalah emosional. Jika sudah mendapatkan keuntungan biasanya ingin mendapatkan lebih lagi. Tidak heran jika banyak trader yang mengalami kerugian karena tidak bisa mengontrol emosinya.
Prinsip yang dipegang oleh trader saham jangka pendek yaitu lebih memilih keuntungan yang sedikit tapi rutin. Nah, karena time frame nya sangat pendek maka emosi dalam mengambil keputusan juga harus diatur, jangan terbawa nafsu, ya.
Pilih Saham yang Aktif
Sebagai pemain saham jangka pendek disarankan untuk memilih jenis saham yang memiliki volatilitas yang tinggi atau pergerakan naik turunnya cukup aktif. Dengan begitu, Anda bisa mengamati terlebih dahulu pergerakkan saham sebelum memutuskan untuk membeli.
Siapkan Waktu untuk Memantau Monitor
Sebagai pemain saham jangka pendek maka Anda harus menyiapkan waktu yang luang selama jam buka pasar saham untuk memantau pergerakkan harga. Berbeda dengan pemain saham jangka panjang yang tidak terlalu terpengaruh dengan time frame pergerakkan harga.
Sedangkan trader jangka pendek keuntungannya ditentukan berdasarkan pergerakkan harga dengan time frame yang sangat singkat sehingga harus selalu melihat layar monitor untuk memantau chart pergerakkan saham.
Modal Besar untuk Keuntungan yang Besar
Jika saham jangka panjang bisa dimulai dengan modal Rp 100 ribu maka untuk bermain di saham jangka pendek maka sebaiknya siapkan modal yang besar. Contoh sederhananya gini, katakanlah Anda punya modal Rp 500 ribu kemudian membeli saham yang harganya Rp 5000 per lembar saham.
Kemudian dengan modal Rp 500 ribu tersebut Anda membeli 1 lot saham dengan perubahan harga harian Rp 50 – Rp 400 rupiah. Misalkan pada pagi hari Anda membeli di Harga Rp 5000 kemudian jual pada sore harinya di harga Rp 5130 per lembar. Berarti Anda mendapat untung sepesar Rp 13.000. Kecil sekali, ya?
Maka dari itu, supaya mendapatkan cuan yang lebih besar, maka sebaiknya siapkan modal yang besar juga. Umumnya para trader jangka pendek ini menyiapkan dana paling sedikit Rp 50 juta.
Siapkan Rencana Cut Loss
Tidak selamanya strategi bermain saham jangka pendek ini akan berjalan sesuai yang diharapkan. Trader yang sudah berpengalaman biasanya sudah menyiapkan rencana cut loss sebelum melakukan pembelian untuk meminimalisir kerugian.
Perencanaan cut loss ini tentunya dilakukan dengan disiplin sehingga melatih kondisi emosional atau psikologis si trader untuk mampu mengelola modalnya dengan baik. Walaupun ada juga trader jangka pendek yang lebih memilih menunggu harga sahamnya naik atau setidaknya balik modal ketimbang harus cut loss.
Perbedaan Trading dengan Investasi Saham Jangka Pendek
Meskipun sama-sama jangka pendek tapi ada perbedaan antara investasi dengan trading. Perbedaan inilah yang nantinya akan membuat perbedaan dalam penerapan strategi di dalamnya. Berikut ini beberapa macam perbedaan antara invesasi dan saham jangka pendek :
Kondisi Waktu
Baik investasi ataupun trading jangka pendek sama-sama tidak membutuhkan waktu yang lama, tapi kondisi waktu nya yang berbeda. Pada trading jangka pendek kondisi waktunya menggunakan time frame mulai dari beberapa menit hingga 4 jam. Sedangkan investasi saham jangka pendek waktunya sekitar 1 -3 tahun saja.
Beda Pelaku
Perbedaan lainnya, untuk investasi saham dilakukan oleh investor, sedangkan trading saham dilakukan oleh trader. Investor tidak terlalu peduli dengan naik turunnya harga, ia memiliki ekspetasi bahwa suatu saat harga saham yang dibeli akan naik.
Sedangkan trader saham jangka pendek sangat peduli bahkan terus memantau pergerakkan harga saham. Jika saham yang dibeli mengalami kenaikan maka dengan segera langsung dijual.
Strategi Jual Beli
Jenis strategi yang digunakan oleh investor dengan trader sudah pasti juga berbeda. Investor melakukan analisa fundamental dan teknikal yang sangat kuat. Saham emiten yang dibeli sudah pasti harus memiliki kualitas kerja yang baik dan kondisi perusahaan yang sehat. Selain itu, investor juga mengambil keuntungan dari dividen yang dibagikan oleh perushaaan.
Trader paling sering menggunakan analisa teknikal saja, hanya sedikit saja trader jangka pendek yang peduli dengan analisa fundamental. Keuntungan yang diambil dari trader merupakan nilai selisih dari harga jual dan beli.
Risiko
Investor tidak langsung menjual saham yang dibeli, mereka hanya akan menjual saham jika mengalami kenaikan yang signifikan atau memiliki tujuan tertentu, sehingga sangat minim sekali risikonya. Sedangkan untuk trader memiliki risiko yang sangat besar, karena jika salah menganalisa pergerakan harga bisa mengalami kerugian, bahkan modalnya bisa langsung habis.
Dengan melihat strategi atau cara trading saham jangka pendek yang ada di atas diharapkan Anda bisa mendapatkan keuntungan atau cuan yang lebih besar dari sebelumnya. Namun, jangan lupa untuk memahami setiap risikonya.
Sebenarnya banyak juga orang yang awalnya sebagai trader jangka pendek tapi karena harganya turun cukup jauh akhirnya mereka mengubah haluan dari trading menjadi investasi sampai harga sahamnya naik. Baik trading ataupun investasi tergantung dari pilihan Anda sendiri. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.