Pengertian Holmium (Ho) : Penjelasan, Sejarah dan Sifat
Sejarah Holmium
Pita penyerapan holmium yang istimewa dikenali pada tahun 1878 oleh ahli kimia Swiss Delafontaine dan Soret, yang mengumumkan keberadaannya sebagai unsur X. Seorang ahli kimia Swedia, belakangan secara terpisah menemukan unsur yang sama ketika bekerja dengan mineral erbia tanah. Unsur ini dinamakan dengan nama kota asal Cleve. Holmia, oksida berwarna kuning, telah dibuat oleh Homberg pada tahun 1911. Holmium terdapat dalam gadolinit, monazit, dan mineral radioaktif lainnya. Holmium telah dihasilkan secara komersial dari monazit dengan kadar 0.05%. Unsur ini pun telah berhasil diisolasi dengan mereduksi garam klorida/fluorida anhidratnya dengan logam kalsium.
keterangan Unsur Holmium
- Simbol: Ho
- Radius Atom: 1.79 Å
- Volume Atom: 18.7 cm3/mol
- Massa Atom: 164.93
- Titik Didih: 3140 K
- Radius Kovalensi: 1.58 Å
- Struktur Kristal: Heksagonal
- Massa Jenis: 9.07 g/cm3
- Konduktivitas Listrik: 1.1 x 106 ohm-1cm-1
- Elektronegativitas: 1.23
- Konfigurasi Elektron: [Xe]4f11 6s2
- Formasi Entalpi: 17.15 kJ/mol
- Konduktivitas Panas: 16.2 Wm-1K-1
- Potensial Ionisasi: 6.02 V
- Titik Lebur: 1802 K
- Bilangan Oksidasi: 3
- Kapasitas Panas: 0.165 Jg-1K-1
- Entalpi Penguapan: 251.04 kJ/mol
Sifat Sifat Holmium
Holmium murni memiliki kilau perak yang terang. Relatif lunak dan bisa ditempa, stabil di udara kering pada suhu kamar, tapi mudah teroksidasi dalam udara lembab dan suhu tinggi. Logam ini memiliki sifat magnetik yang tidak lazim. Beberapa kegunaannya telah ditemukan. Unsur ini, seperti unsur radioaktif lainnya, memiliki tingkat toksisitas akut yang rendah.