Sebagai investor tentu memiliki berbagai macam strategi untuk mendapatkan keuntungan dari pasar saham, salah satu strategi yang digunakan adalah teknik scalping. Sebenarnya prinsip dari cara scalping saham ini sederhana, yaitu mengambil keuntungan dalam waktu singkat walaupun kecil, bisa dalam hitungan menit atau detik.
Para pemain scalping ini akan membeli saham dengan harga yang murah dan menjual kembali dengan harga yang lebih tinggi, nantinya scalper (pemain scalping) akan mendapatkan keuntungan dari selisihnya. Namun, strategi scalping ini cukup berisiko tinggi dan tentunya harus menguasai analisa teknikal yang baik untuk bisa menganalisa pergerakkan saham harian.
Cara Melakukan Scalping Saham
Untuk melakukan scalping saham, trader harus terlebih dahulu memilih saham yang akan ditradingkan dan memahami karakteristik pergerakan harga saham tersebut. Biasanya, trader akan mencari saham dengan volume trading yang tinggi dan pergerakan harga yang cukup volatile untuk mendapatkan peluang keuntungan yang lebih besar.
Setelah itu, trader harus memantau pergerakan harga saham secara terus-menerus dan mencari momen yang tepat untuk membuka posisi buy atau sell. Untuk melakukan scalping saham, trader biasanya akan menggunakan leverage yang tinggi untuk memperbesar keuntungan yang diperoleh. Namun, ini juga berarti bahwa risiko kerugian juga akan lebih besar, jadi trader harus benar-benar hati-hati dalam mengambil keputusan trading.
Sebagai contoh, trader A membeli sebanyak 100 saham XYZ pada harga $10 per saham. Kemudian, dalam waktu yang sangat singkat, harga saham XYZ naik menjadi $15 per saham. Trader A segera menjual sahamnya pada harga yang lebih tinggi tersebut, mendapat keuntungan sebesar $5. Ini adalah contoh scalping saham yang sederhana. Namun, dalam kenyataannya, trader biasanya akan membuka banyak posisi buy dan sell dalam waktu yang singkat untuk mengumpulkan keuntungan yang lebih besar.
Jika trader berhasil memanfaatkan pergerakan harga saham dengan baik, ia bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari scalping saham. Namun, sebaliknya, jika trader tidak dapat mengantisipasi pergerakan harga saham dengan baik, ia bisa mengalami kerugian yang cukup besar juga. Oleh karena itu, scalping saham membutuhkan pemahaman yang baik tentang pasar saham dan kemampuan untuk membaca pergerakan harga saham dengan cepat dan akurat.
Teknik Moving Average
Bagi para pemain scalping mungkin sudah tidak asing dengan strategi moving average. Teknik ini dilakukan untuk menentukan pergerakan harga saham dengan melakukan penjumlah setiap harga penutupan pada suatu emiten saham dalam suatu periode.
Contoh simpelnya, misalkan saham Z ditutup dengan harga 13 dan 14 pada hari ke 1 dan 2, nah berarti moving average saham tersebut dihitung dengan cara (13+14)/2 = 13,5
Walaupun terlihat simpel, ternyata strategi moving average ini sangat ampuh untuk menentukan kapan waktu yang pas untuk membeli dan juga menjual saham. Pelajari juga garis kombinasi fibanocci untuk menjalankan strategi ini.
Kelebihan Scalping Saham
Selain kelebihan yang telah disebutkan sebelumnya, teknik scalping saham juga memiliki beberapa kelebihan lainnya, antara lain:
Dapat dilakukan oleh trader dengan berbagai tingkat pengalaman, baik yang masih pemula maupun yang sudah berpengalaman.
Bisa dimulai dengan modal kecil, jadi Anda bisa mengontrol modal yang digunakan sehingga kalaupun rugi nilainya tidak terlalu besar
Keuntungan yang didapat lebih cepat, jika dibandingkan dengan capital gain dan dividen keuntungan dari scalping jauh lebih cepat.
Trader bisa langsung menutup posisi jika nilai kerugian sudah melewati batas yang telah ditentukan.
Bisa dilakukan 24 jam non stop secara otomatis menggunakan robot trading atau software khusus trading sehingga Anda tidak perlu terus mengamati pergerakan harga saham.
Kekurangan Teknik Scalping
Dibalik keuntungan yang menggiurkan, teknik scalping ini juga memiliki kekurangan yang mesti dipahami oleh Anda, diantaranya :
Membutuhkan fokus yang tinggi : Teknik ini mengharuskan Anda untuk mengamati pergerakan harga saham dengan teliti dalam waktu yang sangat singkat, sehingga membutuhkan konsentrasi dan fokus yang tinggi.
Resiko tinggi: Karena scalper mencoba untuk memanfaatkan pergerakan kecil harga, resiko kerugian yang terjadi juga cukup tinggi.
Perlu fokus yang tinggi: Scalper harus sangat fokus dan memantau pergerakan harga secara terus-menerus untuk bisa menangkap peluang yang muncul dengan cepat.
Membutuhkan modal yang besar: Scalper harus memiliki modal yang cukup besar untuk bisa menahan pergerakan harga yang tidak sesuai dengan yang diinginkan.
Membutuhkan pemahaman yang mendalam tentang pasar: Scalper harus memiliki pemahaman yang baik tentang cara pasar bekerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga agar bisa mengambil keputusan yang tepat.
Terkadang sulit untuk memperoleh keuntungan yang cukup besar: Karena scalper hanya mencoba untuk memanfaatkan pergerakan kecil harga, keuntungan yang diperoleh mungkin tidak sebesar yang diharapkan.
Melakukan teknik scalping berarti Anda juga harus menyiapkan modal yang cukup besar karena timeframe atau jangka waktunya sangat singkat di bawah 1 jam. Dengan modal yang besar maka Anda bisa meminimalisir kerugian dan memperbesar keuntungan.
Selain itu, teknik ini juga tidak direkomendasikan untuk pemula karena pergerakan harganya sangat cepat, jika tidak dianalisa dengan baik maka Anda bisa kehilangan modal dengan cepat. Namun, jika Anda ingin mencoba cara scalping saham ini, bisa latihan menggunakan akun demo dahulu.