Cara Mengutip dari Jurnal untuk Pemula

Halo kawan Mastah, apakah Anda sering menggunakan jurnal untuk mendukung tulisan atau karya ilmiah Anda? Jika ya, pastinya Anda juga harus tahu bahwa mengutip dari jurnal adalah hal yang sangat penting dilakukan. Tapi, bagaimana cara yang benar untuk mengutip dari jurnal? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Mengutip dari Jurnal

Mengutip dari jurnal adalah suatu kegiatan mencantumkan sumber yang digunakan pada tulisan atau karya ilmiah Anda. Sumber yang dimaksud bisa berupa jurnal, buku, artikel, atau dokumen lainnya yang memuat informasi yang Anda gunakan.

Mengapa mengutip sangat penting? Karena dengan mengutip, Anda menunjukkan bahwa informasi yang digunakan benar-benar berasal dari sumber tertentu dan Anda memberikan penghormatan kepada pemilik sumber yang telah memberikan kontribusi pada karya Anda.

FAQ: Apa Saja Yang Perlu Diketahui tentang Mengutip dari Jurnal?

Pertanyaan
Jawaban
Apakah mengutip dari jurnal hanya diperlukan pada karya ilmiah seperti skripsi atau tesis?
Tidak. Anda harus mengutip sumber pada setiap tulisan atau karya ilmiah yang Anda buat. Tak terkecuali artikel blog, laporan, maupun presentasi.
Apakah mengutip dari jurnal selalu sama?
Tidak. Setiap jenis sumber yang digunakan memiliki aturan mengutip yang berbeda-beda. Untuk jurnal, ada beberapa format yang bisa digunakan.
Mengapa aturan mengutip dari jurnal sering berubah-ubah?
Karena aturan mengutip dari jurnal selalu mengikuti standar internasional. Standar tersebut diperbarui secara berkala sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi.

Aturan Mengutip dari Jurnal

Mengutip dari jurnal memiliki beberapa aturan yang harus diikuti. Secara umum, aturan mengutip dari jurnal meliputi:

1. Menyebutkan Penulis

Saat mengutip dari jurnal, Anda harus mencantumkan nama penulis atau peneliti yang menulis jurnal tersebut. Nama penulis biasanya bisa ditemukan di awal jurnal atau di halaman judul.

2. Menyebutkan Judul Jurnal

Selain penulis, Anda juga harus mencantumkan judul jurnal yang digunakan. Biasanya judul jurnal terdapat di bagian atas halaman atau di halaman judul dalam format PDF.

3. Menyebutkan Nama Jurnal

Setelah judul jurnal, Anda juga harus mencantumkan nama jurnal yang digunakan. Nama jurnal ini sangat penting untuk memastikan bahwa sumber yang digunakan benar-benar valid.

4. Menyebutkan Volume dan Nomor Jurnal

Setiap jurnal biasanya memiliki volume dan nomor tertentu yang menunjukkan edisi dan tahun terbit jurnal. Volume dan nomor jurnal ini penting untuk memudahkan pembaca mencari sumber yang digunakan.

5. Menyebutkan Halaman Jurnal yang Digunakan

Terakhir, Anda juga harus mencantumkan halaman jurnal yang digunakan untuk mendapatkan informasi. Halaman jurnal ini mencakup halaman awal dan akhir dari artikel, sehingga pembaca bisa dengan mudah menemukan informasi yang digunakan.

Format Mengutip dari Jurnal

Setelah mengetahui aturan mengutip dari jurnal, selanjutnya Anda perlu memahami format mengutip yang benar. Ada beberapa format yang umum digunakan dalam mengutip dari jurnal, antara lain:

1. Format APA

Format APA (American Psychological Association) adalah format yang umum digunakan dalam pengutipan jurnal di bidang psikologi dan ilmu sosial. Format ini menempatkan nama penulis, tahun terbit, judul artikel, judul jurnal, volume, nomor, dan halaman di dalam satu kutipan. Contoh:

McGregor, I., & Little, B. R. (1998). Personal projects, happiness, and meaning: On doing well and being yourself. Journal of Personality and Social Psychology, 74(2), 494-512.

2. Format MLA

Format MLA (Modern Language Association) adalah format yang umum digunakan dalam pengutipan jurnal di bidang sastra dan humaniora. Format ini menempatkan nama penulis, judul artikel, judul jurnal, volume, nomor, tahun terbit, dan halaman di dalam satu kutipan. Contoh:

Doyle, Arthur Conan. “The Adventure of the Speckled Band.” The Strand Magazine, vol. 10, no. 57, Jan. 1893, pp. 3–12.

3. Format Chicago

Format Chicago adalah format yang umum digunakan dalam pengutipan jurnal di bidang sejarah, ilmu sosial, dan humaniora. Format ini menempatkan nama penulis, judul artikel, judul jurnal, volume, nomor, tahun terbit, dan halaman di dalam satu kutipan. Contoh:

Grove, Allen W. “The First Paired-End Sequencing of the Human Genome.” Nature Biotechnology 26, no. 12 (December 1, 2008): 1335–36.

Cara Mengutip dari Jurnal Berbahasa Indonesia dan Inggris

Jika Anda mengutip dari jurnal berbahasa Inggris, Anda bisa menggunakan salah satu format yang sudah disebutkan di atas. Namun, jika Anda mengutip dari jurnal berbahasa Indonesia, ada beberapa aturan yang harus diperhatikan.

1. Menggunakan Format Footnote

Salah satu aturan mengutip dari jurnal berbahasa Indonesia adalah menggunakan format footnote. Format ini menempatkan sumber yang digunakan di bagian bawah halaman atau di bagian akhir tulisan. Contoh:

I Wayan Sujana, “Kebijakan Pendalaman Pasar Modal Sebagai Upaya Meningkatkan Daya Saing Bangsa,” Jurnal Keuangan dan Bank 13, no. 2 (2009): 191.

2. Menggunakan Format Author-Date

Format Author-Date juga bisa digunakan untuk mengutip dari jurnal berbahasa Indonesia. Format ini menempatkan nama penulis dan tahun terbit jurnal di dalam teks dan tidak perlu membuat daftar referensi terpisah. Contoh:

I Wayan Sujana (2009) mengemukakan bahwa kebijakan pendalaman pasar modal bisa meningkatkan daya saing bangsa.

Kesimpulan

Pentingnya mengutip dari jurnal tidak bisa dipungkiri. Dengan mengikuti aturan dan format yang tepat, Anda bisa mencantumkan sumber yang digunakan secara benar dan memudahkan pembaca untuk menemukan informasi yang digunakan. Selain itu, mengutip dari jurnal juga menunjukkan kejujuran dan etika dalam melakukan penelitian atau menulis karya ilmiah. Semoga penjelasan di atas bermanfaat untuk Anda, kawan Mastah!

Cara Mengutip dari Jurnal untuk Pemula