Cara Menghitung UKT dari Gaji Orang Tua

Hello Kawan Mastah! Bagi kamu yang ingin melanjutkan studi ke perguruan tinggi, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah biaya kuliah. Salah satu bentuk bantuan biaya dari kampus adalah melalui skema UKT (Uang Kuliah Tunggal). Kali ini, kita akan membahas cara menghitung UKT dari gaji orang tua kamu.

Apa itu UKT?

UKT atau Uang Kuliah Tunggal adalah biaya kuliah yang dibayarkan oleh mahasiswa setiap semester. Besaran UKT ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa dan keluarganya.

Kampus akan menilai kemampuan ekonomi mahasiswa dengan mempertimbangkan gaji orang tua dan jumlah tanggungan di dalam keluarga. Semakin tinggi gaji orang tua dan semakin banyak tanggungan, semakin kecil besaran UKT yang harus dibayarkan mahasiswa.

Nah, karena gaji orang tua menjadi salah satu faktor penentu besaran UKT, kamu perlu tahu cara menghitung UKT dari gaji orang tua. Berikut adalah langkah-langkahnya.

Langkah-Langkah Menghitung UKT dari Gaji Orang Tua

1. Hitung Total Penghasilan Orang Tua

Langkah pertama adalah menghitung total penghasilan orang tua dalam sebulan. Penghasilan ini meliputi gaji pokok, tunjangan, bonus, dan sumber penghasilan lainnya.

Contoh:

Jenis Penghasilan
Nominal (Rp)
Gaji Pokok Ayah
5.000.000
Tunjangan Ibu
3.000.000
Bonus Ayah
2.000.000
Sumber Penghasilan Lainnya
1.000.000
Total Penghasilan
11.000.000

2. Potong Penghasilan Tidak Kena Pajak

Setelah menghitung total penghasilan orang tua, kamu perlu memotong penghasilan yang tidak kena pajak. Penghasilan yang tidak kena pajak adalah penghasilan yang nilainya di bawah ambang batas penghasilan kena pajak (sekitar 4,5 juta rupiah).

Contoh:

Penghasilan
Pajak Yang Dibayar
5.000.000
257.500
3.000.000
0
2.000.000
85.000
1.000.000
0
Total Penghasilan
342.500

Setelah melakukan pemotongan, maka total penghasilan yang kena pajak adalah 10.657.500.

3. Kurangi Pengeluaran Wajib

Setelah memotong penghasilan yang tidak kena pajak, kamu perlu mengurangi pengeluaran wajib orang tua. Pengeluaran wajib meliputi biaya rumah tangga, tagihan listrik, air, telepon, dan lain-lain.

Pengurangan pengeluaran wajib ini dilakukan dengan mengalikan total penghasilan yang kena pajak dengan persentase tertentu. Persentase ini berbeda-beda tergantung dari jumlah anggota keluarga.

Berikut adalah persentase pengurangan pengeluaran wajib berdasarkan jumlah anggota keluarga:

Jumlah Anggota Keluarga
Persentase Pengurangan Pengeluaran Wajib
1
20%
2
25%
3
30%
4
35%
5
40%
>5
45%

Contoh:

Jumlah anggota keluarga: 4

10.657.500 x 35% = 3.726.625

Setelah melakukan pengurangan, maka sisa penghasilan orang tua adalah 6.930.875.

4. Hitung Jumlah Tanggungan Keluarga

Langkah selanjutnya adalah menghitung jumlah tanggungan keluarga. Tanggungan keluarga meliputi anak yang masih sekolah atau kuliah, orang tua yang masih hidup, dan keluarga yang tidak mampu secara finansial.

Berikut adalah daftar tanggungan keluarga:

Tanggungan Keluarga
Jumlah
Anak yang masih sekolah/kuliah
2
Orang tua yang masih hidup
2
Keluarga yang tidak mampu secara finansial
0
Total Tanggungan Keluarga
4

5. Tentukan Kategori UKT

Setelah mengetahui sisa penghasilan orang tua dan jumlah tanggungan keluarga, kamu bisa menentukan kategori UKT.

Berikut adalah daftar kategori UKT:

Kategori UKT
Sisa Penghasilan Orang Tua
Jumlah Tanggungan Keluarga
UKT 1
>6.000.000
0-2
UKT 2
4.500.001 – 6.000.000
>2
UKT 3
3.000.001 – 4.500.000
>4
UKT 4
1.500.001 – 3.000.000
>4
UKT 5
0 – 1.500.000
>4

Berdasarkan contoh di atas, maka kategori UKT yang sesuai adalah UKT 3.

FAQ

Apa saja yang harus diperhatikan saat menghitung UKT dari gaji orang tua?

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat menghitung UKT dari gaji orang tua, yaitu:

  • Hitung dengan teliti dan jangan sampai keliru.
  • Perhatikan semua penghasilan orang tua, termasuk sumber penghasilan lainnya.
  • Potong penghasilan yang tidak kena pajak sebelum menghitung.
  • Perhatikan pengeluaran wajib dan jumlah tanggungan keluarga.
  • Gunakan tabel kategori UKT untuk menentukan UKT yang sesuai.

Apakah UKT bisa berubah setiap semester?

Ya, UKT bisa berubah setiap semester tergantung dari perubahan nilai penghasilan orang tua dan jumlah tanggungan keluarga. Jika penghasilan orang tua meningkat atau jumlah tanggungan berkurang, maka UKT yang harus dibayar mahasiswa akan lebih besar. Sebaliknya, jika penghasilan orang tua menurun atau jumlah tanggungan bertambah, maka UKT yang harus dibayar mahasiswa akan lebih kecil.

Apa dampak jika terjadi kesalahan dalam menghitung UKT?

Jika terjadi kesalahan dalam menghitung UKT, maka mahasiswa bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan bantuan biaya kuliah dari kampus. Selain itu, mahasiswa juga bisa mengalami kesulitan dalam membayar biaya kuliah jika UKT yang dibayarkan terlalu besar.

Bagaimana cara memastikan bahwa penghitungan UKT sudah benar?

Untuk memastikan bahwa penghitungan UKT sudah benar, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Periksa kembali semua data yang digunakan dalam penghitungan UKT.
  • Meminta bantuan dari orang yang ahli dalam menghitung UKT.
  • Berikan data yang jelas dan akurat.
  • Memeriksa ulang penghitungan UKT dengan menggunakan kalkulator.

Apakah semua perguruan tinggi menerapkan sistem UKT?

Tidak semua perguruan tinggi menerapkan sistem UKT. Ada beberapa perguruan tinggi yang menggunakan sistem biaya kuliah reguler, yaitu mahasiswa membayar biaya kuliah per semester berdasarkan jumlah SKS yang diambil.

Apakah UKT bisa diangsur?

Ya, UKT bisa diangsur. Biasanya, kampus akan menawarkan opsi pembayaran UKT secara cicilan dengan jangka waktu 6 bulan, 12 bulan atau bahkan 24 bulan. Namun, ada tambahan bunga yang harus dibayarkan sebagai biaya administrasi.

Cara Menghitung UKT dari Gaji Orang Tua