Cara Menghitung TBJ Janin: Panduan Lengkap untuk Kawan Mastah

Hello, Kawan Mastah! Apakah kamu sedang hamil atau sedang merencanakan kehamilan? Jika iya, salah satu hal yang penting untuk diperhatikan selama kehamilan adalah pertumbuhan janin. Salah satu cara untuk memonitor pertumbuhan janin adalah dengan menghitung TBJ (Tinggi Badan Janin). Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung TBJ janin secara lengkap dan mudah dipahami. Yuk, simak!

1. Apa itu TBJ Janin?

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung TBJ janin, kita perlu tahu terlebih dahulu apa itu TBJ Janin. TBJ Janin adalah jarak antara tulang tengkorak dan dasar tulang belakang janin. Pengukuran ini penting untuk mengetahui pertumbuhan janin selama kehamilan.

1.1. Mengapa TBJ Janin Penting?

TBJ Janin menjadi salah satu parameter penting dalam pemantauan pertumbuhan janin. Dengan mengukur TBJ Janin, dokter bisa mengetahui apakah janin tumbuh dengan baik atau tidak, apakah ada kemungkinan terjadi kelainan pertumbuhan, dan apakah perlu dilakukan tindakan medis tertentu.

1.2. Bagaimana TBJ Janin Diukur?

TBJ Janin diukur menggunakan USG (Ultrasonografi). Saat USG dilakukan, dokter akan mengukur jarak antara tulang tengkorak dan dasar tulang belakang janin. Hasil pengukuran ini dituangkan dalam satuan milimeter (mm).

2. Kapan TBJ Janin Harus Diukur?

TBJ Janin biasanya diukur saat melakukan USG pada trimester kedua dan ketiga kehamilan. Namun, dokter bisa juga meminta untuk melakukan USG di luar jadwal rutin jika diperlukan.

3. Cara Menghitung TBJ Janin

Setelah mengetahui apa itu TBJ Janin dan kapan harus diukur, sekarang saatnya kita membahas tentang cara menghitung TBJ Janin. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghitung TBJ Janin, di antaranya sebagai berikut:

3.1. Menggunakan Rumus Johnson

Rumus Johnson adalah salah satu rumus yang biasa digunakan untuk menghitung TBJ Janin. Rumus ini menggunakan data berat badan ibu, tinggi badan ibu, serta usia kehamilan. Berikut adalah rumus Johnson:

Usia Kehamilan (Minggu)
Rumus Johnson
20
15.7 + (0.108 x Berat Badan Ibu) + (0.043 x Tinggi Badan Ibu)
21
16.1 + (0.108 x Berat Badan Ibu) + (0.043 x Tinggi Badan Ibu)

Nilai yang didapatkan dari rumus Johnson ini kemudian bisa dikonversi menjadi TBJ Janin dengan menggunakan formula:

TBJ Janin = (2.7 x Usia Kehamilan) + 9.3 + (0.4 x Nilai Rumus Johnson)

3.2. Menggunakan Rumus Hadlock

Rumus Hadlock adalah rumus lain yang bisa digunakan untuk menghitung TBJ Janin. Rumus ini juga menggunakan data berat badan ibu, tinggi badan ibu, serta usia kehamilan. Berikut adalah rumus Hadlock:

Usia Kehamilan (Minggu)
Rumus Hadlock
20
(0.406 x BPD) + (0.214 x Lingkar Kepala) + (0.039 x Berat Badan Ibu) + 2.91
21
(0.411 x BPD) + (0.223 x Lingkar Kepala) + (0.039 x Berat Badan Ibu) + 2.94

Nilai yang didapatkan dari rumus Hadlock ini kemudian bisa dikonversi menjadi TBJ Janin dengan menggunakan formula:

TBJ Janin = (2.7 x Usia Kehamilan) + 8.9 + (0.3 x Nilai Rumus Hadlock)

3.3. Menggunakan Aplikasi Kalkulator TBJ

Jika kamu tidak ingin repot menghitung TBJ Janin manual menggunakan rumus, kamu bisa menggunakan aplikasi kalkulator TBJ yang banyak tersedia di internet. Dengan aplikasi kalkulator TBJ, kamu hanya perlu memasukkan data usia kehamilan, berat badan ibu, dan tinggi badan ibu, maka hasil TBJ Janin akan langsung terlihat.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi TBJ Janin

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi TBJ Janin, di antaranya:

4.1. Genetik

Genetik memainkan peranan penting dalam menentukan tinggi badan seseorang, termasuk janin. Jadi, jika orangtua memiliki tubuh yang tinggi, kemungkinan besar bayi yang lahir juga akan memiliki tubuh yang tinggi.

4.2. Usia Kehamilan

Tinggi badan janin akan bertambah seiring bertambahnya usia kehamilan. Sehingga, semakin tua usia kehamilan, semakin tinggi pula TBJ Janin yang dihasilkan.

4.3. Gizi Ibu

Gizi ibu juga mempengaruhi pertumbuhan janin. Jika ibu tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, pertumbuhan janin bisa terhambat dan TBJ Janin akan lebih rendah dari yang seharusnya.

4.4. Riwayat Kehamilan Sebelumnya

Jika ibu pernah mengalami keguguran atau melahirkan bayi dengan berat badan rendah sebelumnya, kemungkinan besar TBJ Janin pada kehamilan saat ini juga akan lebih rendah.

5. FAQ (Frequently Asked Questions)

5.1. Apakah TBJ Janin Harus Sama dengan Usia Kehamilan?

Tidak selalu. TBJ Janin bisa saja lebih besar atau lebih kecil dari yang seharusnya tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan janin.

5.2. Apa yang Harus Dilakukan Jika TBJ Janin Lebih Kecil dari yang Seharusnya?

Jika TBJ Janin lebih kecil dari yang seharusnya, maka dokter bisa merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut seperti USG lebih sering atau melakukan tindakan medis tertentu.

5.3. Apa yang Harus Dilakukan Jika TBJ Janin Lebih Besar dari yang Seharusnya?

Jika TBJ Janin lebih besar dari yang seharusnya, maka dokter bisa memeriksa kemungkinan adanya kelainan diabetes gestasional pada ibu, atau adanya masalah kesehatan lainnya pada janin.

5.4. Bisakah TBJ Janin Diukur Setelah Melahirkan?

Tidak bisa. TBJ Janin hanya bisa diukur saat masih berada dalam kandungan.

5.5. Apakah TBJ Janin Satu-satunya Parameter untuk Memantau Pertumbuhan Janin?

Tidak. Selain TBJ Janin, ada beberapa parameter lain yang juga digunakan untuk memantau pertumbuhan janin, seperti BPD (Biparietal Diameter), Lingkar Kepala Janin, Lingkar Perut Janin, serta Berat Badan Janin.

Itulah cara menghitung TBJ Janin secara lengkap dan mudah dipahami, Kawan Mastah. Semoga artikel ini bermanfaat bagi ibu hamil atau calon ibu hamil di luar sana. Jangan lupa selalu berkonsultasi dengan dokter jika ada hal yang ingin ditanyakan atau jika ada keluhan selama kehamilan. Tetap sehat dan bahagia selalu!

Cara Menghitung TBJ Janin: Panduan Lengkap untuk Kawan Mastah