Halo Kawan Mastah! Pada kesempatan kali ini, kami ingin membahas tentang cara menghitung selamatan orang meninggal adat Jawa. Bagi masyarakat Jawa, selamatan merupakan salah satu ritual yang penting dalam kehidupan. Selamatan diadakan untuk menghormati, mendoakan, dan memuliakan arwah orang yang telah meninggal.
Apa itu Selamatan?
Selamatan adalah sebuah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa sebagai bentuk penghormatan kepada orang yang telah meninggal. Biasanya, selamatan diadakan pada saat hari ketiga, tujuh, empat puluh, dan seratus setelah kematian.
Upacara selamatan meliputi berbagai macam hal, seperti menyembelih hewan, memberikan sesaji, menabur bunga, dan membaca doa. Selamatan juga dapat dijadikan sebagai ajang silaturahmi dan pertemuan antara keluarga dan teman-teman yang sudah lama tidak bertemu.
Cara Menghitung Selamatan Orang Meninggal
Pada umumnya, selamatan diadakan dalam beberapa kali, yakni pada hari ketiga, tujuh, empat puluh, dan seratus setelah kematian. Namun, perlu diingat bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi jadwal selamatan, seperti kondisi keluarga dan agama yang dianut.
Berikut adalah cara menghitung selamatan orang meninggal adat Jawa:
Jenis Selamatan |
Jumlah Hari |
---|---|
Hari Ketiga |
3 hari setelah kematian |
Hari Tujuh |
7 hari setelah kematian |
Hari Empat Puluh |
40 hari setelah kematian |
Hari Seratus |
100 hari setelah kematian |
Selamatan Hari Ketiga
Selamatan hari ketiga dilakukan tiga hari setelah kematian. Pada hari ketiga ini, seluruh keluarga dan kerabat yang dekat berkumpul untuk mengadakan selamatan bersama. Selamatan hari ketiga biasanya diadakan di rumah almarhum.
Beberapa rangkaian acara yang dilakukan pada hari ketiga adalah:
- Menyembelih hewan kurban, seperti sapi atau kambing
- Menyediakan sajian makanan (sesaji) dan minuman
- Mendatangkan tabib atau dukun untuk melakukan pembersihan roh
- Membacakan doa dan merenungkan kehidupan almarhum
- Menabur bunga di sekitar rumah
Selamatan Hari Tujuh
Selamatan hari tujuh dilakukan tujuh hari setelah kematian. Pada hari ini, seluruh keluarga dan kerabat yang dekat berkumpul untuk mengadakan selamatan bersama. Selamatan hari tujuh biasanya diadakan di rumah almarhum atau di tempat yang telah disepakati sebelumnya.
Berikut adalah beberapa acara yang dilakukan pada selamatan hari tujuh:
- Menyembelih hewan kurban, seperti sapi atau kambing
- Menyediakan sajian makanan (sesaji) dan minuman
- Mendatangkan tabib atau dukun untuk melakukan pembersihan roh
- Membacakan doa dan merenungkan kehidupan almarhum
- Menabur bunga di sekitar rumah
Selamatan Hari Empat Puluh
Selamatan hari empat puluh dilakukan empat puluh hari setelah kematian. Pada hari ini, seluruh keluarga dan kerabat yang dekat berkumpul untuk mengadakan selamatan bersama. Selamatan hari empat puluh biasanya diadakan di rumah almarhum atau di tempat yang telah disepakati sebelumnya.
Berikut adalah beberapa acara yang dilakukan pada selamatan hari empat puluh:
- Menyembelih hewan kurban, seperti sapi atau kambing
- Menyediakan sajian makanan (sesaji) dan minuman
- Mendatangkan tabib atau dukun untuk melakukan pembersihan roh
- Membacakan doa dan merenungkan kehidupan almarhum
- Menabur bunga di sekitar rumah
Selamatan Hari Seratus
Selamatan hari seratus dilakukan seratus hari setelah kematian. Pada hari ini, seluruh keluarga dan kerabat yang dekat berkumpul untuk mengadakan selamatan bersama. Selamatan hari tujuh biasanya diadakan di rumah almarhum atau di tempat yang telah disepakati sebelumnya.
Berikut adalah beberapa acara yang dilakukan pada selamatan hari seratus:
- Menyembelih hewan kurban, seperti sapi atau kambing
- Menyediakan sajian makanan (sesaji) dan minuman
- Mendatangkan tabib atau dukun untuk melakukan pembersihan roh
- Membacakan doa dan merenungkan kehidupan almarhum
- Menabur bunga di sekitar rumah
FAQ Mengenai Selamatan Orang Meninggal Adat Jawa
1. Berapa kali selamatan dilakukan setelah kematian?
Selamatan biasanya dilakukan pada saat hari ketiga, tujuh, empat puluh, dan seratus setelah kematian. Namun, hal ini dapat berbeda-beda tergantung dari kondisi keluarga dan agama yang dianut.
2. Apa yang dilakukan dalam selamatan?
Selamatan dilakukan untuk menghormati, mendoakan, dan memuliakan arwah orang yang telah meninggal. Selamatan meliputi berbagai macam hal, seperti menyembelih hewan, memberikan sesaji, menabur bunga, dan membaca doa.
3. Siapa yang mengadakan selamatan?
Selamatan diadakan oleh keluarga yang ditinggalkan oleh almarhum. Biasanya, keluarga akan mengundang kerabat dan teman-teman yang dekat untuk bergabung dalam selamatan.
4. Di mana selamatan dilakukan?
Selamatan biasanya dilakukan di rumah almarhum atau di tempat yang telah disepakati sebelumnya oleh keluarga.
5. Apa tujuan dari selamatan?
Tujuan dari selamatan adalah untuk memberikan penghormatan, mendoakan, dan memuliakan arwah orang yang telah meninggal. Selamatan juga dapat dijadikan sebagai ajang silaturahmi dan pertemuan antara keluarga dan teman-teman yang sudah lama tidak bertemu.