Cara Menghitung Rangkaian Paralel – Panduan Lengkap untuk Kawan Mastah

Halo Kawan Mastah! Apakah kamu sedang mencari panduan tentang cara menghitung rangkaian paralel? Jika iya, kamu sudah berada di tempat yang tepat. Di artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap tentang cara menghitung rangkaian paralel dengan bahasa yang santai dan mudah dipahami. Simak hingga tuntas ya, Kawan Mastah!

Pengertian Rangkaian Paralel

Sebelum kita membahas cara menghitung rangkaian paralel, sebaiknya kita pahami terlebih dahulu apa itu rangkaian paralel. Rangkaian paralel merupakan salah satu jenis rangkaian listrik yang terdiri dari beberapa resistor yang dihubungkan secara paralel, artinya ujung-ujung resistor saling bersentuhan, bukan saling bertumpu seperti pada rangkaian seri.

Pada rangkaian paralel, arus listrik dapat mengalir melalui resistor-resistor tersebut secara bersamaan, namun nilainya akan berbeda-beda. Selain itu, tegangan listrik pada masing-masing resistor juga sama. Jadi, jika salah satu resistor terputus, arus pada resistor lainnya tetap dapat mengalir.

Contoh Rangkaian Paralel

Untuk memahami rangkaian paralel dengan lebih baik, perhatikan gambar berikut:

Resistor (R)
Arus (I)
Tegangan (V)
R1
0,5 A
5 V
R2
0,3 A
5 V
R3
0,2 A
5 V

Pada contoh di atas, terdapat tiga resistor yang dihubungkan secara paralel dengan sumber tegangan 5 V. Arus listrik pada masing-masing resistor berbeda-beda, namun tegangan listrik pada setiap resistor sama yaitu 5 V.

Cara Menghitung Rangkaian Paralel

Langkah 1: Hitung Nilai Konduktansi (G)

Langkah pertama dalam menghitung rangkaian paralel adalah menghitung nilai konduktansi (G) dari masing-masing resistor. Konduktansi merupakan kebalikan dari resistansi, sehingga rumus untuk menghitung konduktansi adalah:

G = 1 / R

Di mana:

  • G = konduktansi (siemens)
  • R = resistansi (ohm)

Sebagai contoh, jika nilai resistansi suatu resistor adalah 100 ohm, maka nilai konduktansinya adalah:

G = 1 / 100 = 0,01 S

Langkah 2: Hitung Total Konduktansi (Gt)

Langkah kedua adalah menghitung total konduktansi (Gt) dari seluruh resistor yang dihubungkan secara paralel. Total konduktansi dapat dihitung dengan rumus:

Gt = G1 + G2 + G3 + … + Gn

Di mana:

  • Gt = total konduktansi (siemens)
  • G1, G2, G3, …, Gn = konduktansi dari masing-masing resistor (siemens)

Sebagai contoh, jika terdapat tiga resistor yang dihubungkan secara paralel dengan nilai konduktansi masing-masing 0,01 S, 0,02 S, dan 0,03 S, maka total konduktansi adalah:

Gt = 0,01 + 0,02 + 0,03 = 0,06 S

Langkah 3: Hitung Total Resistansi (Rt)

Dalam rangkaian paralel, nilai resistansi total (Rt) dapat dihitung dengan rumus:

Rt = 1 / Gt

Sebagai contoh, jika total konduktansi suatu rangkaian paralel adalah 0,06 S, maka nilai resistansi totalnya adalah:

Rt = 1 / 0,06 = 16,67 ohm

Langkah 4: Hitung Arus Listrik (I)

Setelah mengetahui nilai resistansi total, selanjutnya kita dapat menghitung arus listrik (I) yang mengalir pada rangkaian paralel dengan rumus:

I = V / Rt

Di mana:

  • I = arus listrik (ampere)
  • V = tegangan listrik (volt)
  • Rt = resistansi total (ohm)

Sebagai contoh, jika tegangan listrik pada suatu rangkaian paralel adalah 12 V dan resistansi totalnya adalah 16,67 ohm, maka arus listriknya adalah:

I = 12 / 16,67 = 0,72 A

Langkah 5: Hitung Arus pada Setiap Resistor (I1, I2, I3, …, In)

Setelah mengetahui nilai arus listrik pada rangkaian paralel, selanjutnya kita dapat menghitung arus pada masing-masing resistor dengan rumus:

I1 = G1 * V

I2 = G2 * V

I3 = G3 * V

In = Gn * V

Di mana:

  • I1, I2, I3, …, In = arus pada masing-masing resistor (ampere)
  • G1, G2, G3, …, Gn = konduktansi dari masing-masing resistor (siemens)
  • V = tegangan listrik (volt)

Sebagai contoh, jika tegangan listrik pada suatu rangkaian paralel adalah 12 V dan terdapat tiga resistor dengan konduktansi masing-masing 0,01 S, 0,02 S, dan 0,03 S, maka arus pada masing-masing resistor adalah:

I1 = 0,01 * 12 = 0,12 A

I2 = 0,02 * 12 = 0,24 A

I3 = 0,03 * 12 = 0,36 A

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan rangkaian paralel?

Rangkaian paralel merupakan salah satu jenis rangkaian listrik yang terdiri beberapa resistor yang dihubungkan secara paralel, artinya ujung-ujung resistor saling bersentuhan, bukan saling bertumpu seperti pada rangkaian seri.

2. Apa bedanya antara rangkaian paralel dan rangkaian seri?

Pada rangkaian seri, arus listrik mengalir satu arah melalui setiap resistor secara berurutan, sedangkan pada rangkaian paralel, arus listrik dapat mengalir melalui beberapa resistor secara bersamaan. Selain itu, pada rangkaian seri, nilai resistansi total sama dengan jumlah seluruh resistansi, sedangkan pada rangkaian paralel, nilai resistansi total dapat dihitung dengan rumus 1 / (G1 + G2 + G3 + … + Gn).

3. Apa yang harus dilakukan jika salah satu resistor pada rangkaian paralel terputus?

Jika salah satu resistor pada rangkaian paralel terputus, arus pada resistor lainnya tetap dapat mengalir.

4. Apa kegunaan rangkaian paralel?

Rangkaian paralel dapat digunakan untuk mengatur nilai tahanan atau resistansi dalam suatu rangkaian listrik yang lebih kompleks, serta untuk membagi beban pada suatu sumber tegangan.

5. Apa saja langkah-langkah dalam menghitung rangkaian paralel?

Langkah-langkah dalam menghitung rangkaian paralel adalah:

  • Hitung nilai konduktansi (G) dari masing-masing resistor dengan rumus G = 1 / R.
  • Hitung total konduktansi (Gt) dari seluruh resistor yang dihubungkan secara paralel dengan rumus Gt = G1 + G2 + G3 + … + Gn.
  • Hitung nilai resistansi total (Rt) dengan rumus Rt = 1 / Gt.
  • Hitung arus listrik (I) yang mengalir pada rangkaian paralel dengan rumus I = V / Rt.
  • Hitung arus pada masing-masing resistor dengan rumus I1 = G1 * V, I2 = G2 * V, I3 = G3 * V, …, In = Gn * V.

Cara Menghitung Rangkaian Paralel – Panduan Lengkap untuk Kawan Mastah