Cara Menghitung Keuntungan Saham Bagi Kawan Mastah

Hello, Kawan Mastah! Apakah kamu seorang investor saham yang ingin mempelajari cara menghitung keuntungan saham? Jika iya, kamu datang ke tempat yang tepat. Artikel ini akan membahas cara menghitung keuntungan saham secara lengkap dan mudah dipahami. Mari kita mulai!

Apa itu Saham?

Sebelum mempelajari cara menghitung keuntungan saham, kita perlu mengerti terlebih dahulu apa itu saham. Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan sebagian pada suatu perusahaan. Dalam investasi saham, kita menjadi pemilik suatu perusahaan melalui kepemilikan saham yang dimiliki.

Apakah Saham Menguntungkan?

Tidak bisa dipungkiri bahwa saham merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki potensi keuntungan yang besar. Namun, potensi keuntungan yang besar juga berarti potensi risiko yang besar pula. Oleh karena itu, sebelum berinvestasi saham, kita perlu mempelajari cara menghitung keuntungan saham dan selalu mengambil keputusan investasi yang bijaksana.

Cara Menghitung Keuntungan Saham

1. Rumus Dasar

Cara menghitung keuntungan saham yang paling dasar adalah dengan cara mengurangi harga beli dengan harga jual lalu dikalikan dengan jumlah saham yang kita miliki. Rumusnya sebagai berikut:

Rumus
Keterangan
Keuntungan
(Harga Jual – Harga Beli) x Jumlah Saham
Menghitung keuntungan yang didapat dari penjualan saham

Contoh kasus:

Kita membeli 100 lembar saham PT ABC dengan harga Rp10.000 per lembar pada bulan Januari. Kemudian pada bulan Juli, kita menjual 50 lembar saham PT ABC dengan harga Rp15.000 per lembar. Berapa keuntungan yang kita peroleh?

Penyelesaian:

Keuntungan = (Rp15.000 – Rp10.000) x 50

Keuntungan = Rp250.000

Dari contoh kasus di atas, keuntungan yang kita peroleh sebesar Rp250.000.

2. Menghitung Keuntungan Saham dengan Menggunakan Persentase

Ada juga cara menghitung keuntungan saham dengan menggunakan persentase. Caranya adalah dengan mengurangi harga beli dengan harga jual, lalu membaginya dengan harga beli dan dikalikan dengan 100%. Rumusnya sebagai berikut:

Rumus
Keterangan
Persentase Keuntungan
((Harga Jual – Harga Beli) / Harga Beli) x 100%
Menghitung persentase keuntungan yang didapat dari penjualan saham

Contoh kasus:

Kita membeli 100 lembar saham PT ABC dengan harga Rp10.000 per lembar pada bulan Januari. Kemudian pada bulan Juli, kita menjual 50 lembar saham PT ABC dengan harga Rp15.000 per lembar. Berapa persentase keuntungan yang kita peroleh?

Penyelesaian:

Persentase Keuntungan = ((Rp15.000 – Rp10.000) / Rp10.000) x 100%

Persentase Keuntungan = 50%

Dari contoh kasus di atas, persentase keuntungan yang kita peroleh sebesar 50%.

3. Menghitung Keuntungan Saham dengan Menggunakan Rumus CAGR

CAGR (Compound Annual Growth Rate) adalah metode penghitungan rata-rata pertumbuhan keuntungan suatu investasi dalam jangka waktu tertentu. CAGR sering digunakan dalam penghitungan kinerja investasi saham dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. Rumus CAGR sebagai berikut:

Rumus
Keterangan
CAGR
[(Harga Jual / Harga Beli)^(1/Tahun) – 1] x 100%
Menghitung pertumbuhan rata-rata keuntungan dalam jangka waktu tertentu (dalam persentase)

Contoh kasus:

Kita membeli 100 lembar saham PT ABC dengan harga Rp10.000 per lembar pada tahun 2010. Kemudian pada tahun 2020, kita menjual 50 lembar saham PT ABC dengan harga Rp15.000 per lembar. Berapa CAGR yang kita peroleh?

Penyelesaian:

CAGR = [(Rp15.000 / Rp10.000)^(1/10) – 1] x 100%

CAGR = 4.14%

Dari contoh kasus di atas, CAGR yang kita peroleh sebesar 4.14%.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan harga beli dan harga jual saham?

Harga beli saham adalah harga yang kita bayar saat membeli saham. Harga jual saham adalah harga yang kita dapatkan saat menjual saham.

2. Apa itu saham blue chip?

Saham blue chip adalah saham dari perusahaan-perusahaan terbesar dan paling terkenal di suatu negara. Saham blue chip cenderung stabil dan dianggap sebagai investasi yang aman, tetapi potensi keuntungannya tidak terlalu besar.

3. Apa saja risiko berinvestasi saham?

Risiko berinvestasi saham antara lain risiko pasar (fluktuasi harga saham yang tidak terduga), risiko likuiditas (kesulitan menjual saham kembali), risiko perusahaan (perusahaan mengalami kerugian atau bangkrut), dan risiko mata uang (untuk investasi saham di luar negeri).

4. Kapan waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham?

Waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham tergantung pada kondisi pasar saham saat itu serta faktor-faktor lain seperti kondisi perusahaan, kondisi ekonomi, dan kebijakan pemerintah. Oleh karena itu, sangat penting untuk selalu memantau perkembangan pasar saham dan melakukan analisis fundamental terhadap perusahaan sebelum membuat keputusan investasi.

5. Apa itu analisis fundamental?

Analisis fundamental adalah analisis atas kondisi financial suatu perusahaan, seperti laba rugi, neraca keuangan, cash flow, dan faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

Kesimpulan

Sekarang kamu sudah mengetahui cara menghitung keuntungan saham dengan menggunakan beberapa metode yang berbeda. Selain itu, kamu juga harus selalu memperhatikan risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam berinvestasi saham dan melakukan analisis fundamental sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Kawan Mastah untuk memulai investasi saham yang bijaksana.

Cara Menghitung Keuntungan Saham Bagi Kawan Mastah