Cara Membuat Jurnal Penutup

Halo, Kawan Mastah! Jurnal penutup adalah bagian penting dari akuntansi. Namun, banyak yang masih bingung tentang bagaimana cara membuat jurnal penutup yang benar. Jangan khawatir, pada artikel ini, kami akan membahas cara membuat jurnal penutup yang benar dan mudah untuk dipahami. Yuk, simak artikel ini sampai selesai!

Pendahuluan

Sebelum kita masuk ke cara membuat jurnal penutup, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu jurnal penutup. Jurnal penutup adalah catatan akhir dari seluruh transaksi keuangan perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Jurnal penutup berisi entri penyesuaian yang digunakan untuk menutup buku besar dan mempersiapkan laporan keuangan.

Jurnal penutup juga menunjukkan jumlah pendapatan, beban, dan laba atau rugi yang dihasilkan dalam periode tersebut. Jadi, penting sekali bagi perusahaan untuk membuat jurnal penutup yang benar dan akurat.

Langkah-langkah Membuat Jurnal Penutup

1. Mempersiapkan Daftar Akun

Langkah pertama dalam membuat jurnal penutup adalah mempersiapkan daftar akun. Daftar akun adalah daftar semua akun yang digunakan oleh perusahaan untuk mencatat transaksi keuangan. Anda bisa membuat daftar akun ini dengan menggunakan software akuntansi seperti QuickBooks atau Excel.

Pastikan daftar akun sudah lengkap dan mencakup semua transaksi keuangan perusahaan. Setelah itu, kelompokkan akun-akun tersebut menjadi empat jenis yaitu :

  1. Pendapatan
  2. Beban
  3. Asset
  4. Hutang

Dengan mengelompokkan akun seperti ini, kita bisa lebih mudah dalam membuat jurnal penutup.

2. Membuat Jurnal Penyesuaian

Setelah daftar akun sudah lengkap, langkah berikutnya adalah membuat jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian adalah entri akuntansi yang dilakukan pada akhir periode akuntansi untuk memperbaiki kesalahan dan menyesuaikan saldo akun.

Ketika membuat jurnal penyesuaian, pastikan bahwa semua transaksi keuangan telah tercatat dengan benar dan teliti. Beberapa transaksi yang mungkin perlu disesuaikan antara lain:

  • Pendapatan atau beban yang tercatat di periode yang salah
  • Pendapatan yang belum diakui
  • Beban yang sudah dibayar di muka
  • Penghapusan piutang yang tidak tertagih
  • Penyusutan asset

3. Menutup Akun Pendapatan

Setelah semua transaksi telah tercatat dengan benar, tibalah saatnya untuk menutup akun pendapatan. Akun pendapatan harus ditutup untuk memperlihatkan berapa jumlah pendapatan yang dihasilkan dalam periode akuntansi tersebut.

Caranya adalah dengan melakukan entri akuntansi pada akun pendapatan dan memindahkan saldo akun tersebut ke akun laba atau rugi. Misalnya, jika total pendapatan adalah Rp 50.000.000, saldo akun pendapatan akan dipindahkan ke akun laba atau rugi sebesar Rp 50.000.000.

4. Menutup Akun Beban

Setelah akun pendapatan ditutup, selanjutnya adalah menutup akun beban. Akun beban harus ditutup untuk memperlihatkan berapa jumlah beban yang terjadi dalam periode akuntansi tersebut.

Caranya adalah dengan melakukan entri akuntansi pada akun beban dan memindahkan saldo akun tersebut ke akun laba atau rugi. Misalnya, jika total beban adalah Rp 30.000.000, saldo akun beban akan dipindahkan ke akun laba atau rugi sebesar Rp 30.000.000.

5. Menutup Akun Laba atau Rugi

Setelah akun pendapatan dan beban ditutup, selanjutnya adalah menutup akun laba atau rugi. Akun laba atau rugi adalah akun yang digunakan untuk mencatat total pendapatan dan beban dalam periode akuntansi tersebut.

Jika pendapatan lebih besar dari beban, maka akan terdapat laba. Jika beban lebih besar dari pendapatan, maka akan terdapat rugi. Saldo akun laba atau rugi akan dipindahkan ke akun ekuitas.

6. Menutup Akun Ekuitas

Setelah semua akun ditutup, langkah terakhir adalah menutup akun ekuitas. Akun ekuitas adalah akun yang mencatat investasi pemilik dan laba atau rugi yang dihasilkan oleh perusahaan.

Akun ekuitas yang terbuka pada akhir periode akuntansi harus ditutup dan jumlahnya dipindahkan ke akun modal atau keuntungan.

FAQ

1. Apa itu jurnal penutup?

Jurnal penutup adalah catatan akhir dari seluruh transaksi keuangan perusahaan dalam suatu periode akuntansi. Jurnal penutup berisi entri penyesuaian yang digunakan untuk menutup buku besar dan mempersiapkan laporan keuangan.

2. Mengapa penting untuk membuat jurnal penutup?

Jurnal penutup penting untuk memperlihatkan jumlah pendapatan, beban, dan laba atau rugi yang dihasilkan dalam periode tersebut.

3. Bagaimana cara membuat jurnal penyesuaian?

Cara membuat jurnal penyesuaian adalah dengan melakukan entri akuntansi pada akun yang perlu disesuaikan, seperti pendapatan atau beban yang tercatat di periode yang salah, pendapatan yang belum diakui, beban yang sudah dibayar di muka, penghapusan piutang yang tidak tertagih, atau penyusutan asset.

4. Apa saja akun yang harus ditutup dalam jurnal penutup?

Akun yang harus ditutup dalam jurnal penutup adalah akun pendapatan, akun beban, akun laba atau rugi, dan akun ekuitas.

5. Akun apa yang dipindahkan ke akun laba atau rugi?

Saldo akun pendapatan dan beban dipindahkan ke akun laba atau rugi.

Kesimpulan

Dalam pembuatan jurnal penutup, pastikan bahwa semua transaksi keuangan telah tercatat dengan benar dan teliti. Selain itu, pastikan juga bahwa akun-akun sudah terkelompokkan dengan benar dan jurnal penyesuaian sudah dibuat dengan baik.

Setelah semua akun ditutup, pastikan bahwa saldo akhir akun laba atau rugi dan ekuitas sudah benar. Dalam membuat jurnal penutup, konsultasikan pada ahli akuntansi jika memang diperlukan.

Cara Membuat Jurnal Penutup