Hello Kawan Mastah, apakah kamu ingin memulai budidaya tanaman hidroponik tapi belum tahu caranya? Tidak perlu khawatir, artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang cara membuat hidroponik. Hidroponik adalah metode menanam tanaman dengan menggunakan nutrisi cair yang diberikan secara teratur pada akar tanaman. Dalam artikel ini, kamu akan belajar tentang cara membuat hidroponik dengan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat di rumah. Yuk kita mulai!
1. Jenis-jenis Hidroponik yang Cocok untuk Pemula
Hidroponik memiliki beberapa jenis, di antaranya:
Jenis Hidroponik |
Kelebihan |
Kekurangan |
---|---|---|
NFT (Nutrient Film Technique) |
Mudah dibuat dan hemat air |
Tidak cocok untuk tanaman yang membutuhkan banyak nutrisi |
DWC (Deep Water Culture) |
Memiliki sistem aerasi yang baik |
Cenderung boros air |
Wick System |
Mudah dibuat dan hemat biaya |
Tidak cocok untuk tanaman dengan kebutuhan nutrisi yang tinggi |
Ebb and Flow |
Cocok untuk berbagai jenis tanaman |
Membutuhkan banyak waktu dan biaya dalam pembuatan sistem |
Aeroponik |
Sangat hemat air, hingga 90% |
Memerlukan sistem aerasi yang rumit |
Untuk pemula, disarankan untuk memulai dengan hidroponik jenis NFT atau Wick System karena mudah dibuat dan biayanya terjangkau. Setelah lebih berpengalaman, kamu bisa mencoba jenis hidroponik lain.
2. Persiapan Bahan-bahan untuk Membuat Hidroponik
Sebelum kita mulai membuat hidroponik, ada beberapa bahan-bahan yang harus disiapkan, yaitu:
- Wadah atau bak air
- Media tanam (coco peat, rockwool, atau perlite)
- Benih tanaman yang ingin ditanam
- Nutrisi hidroponik
- Pompa air atau kran
- Timer
- Ph meter atau lakmus paper
Pastikan semua bahan-bahan tersebut tersedia sebelum kamu memulai membuat hidroponik.
3. Cara Membuat Hidroponik NFT
3.1. Persiapan Wadah atau Bak Air
Pilih wadah atau bak air yang cukup besar untuk menampung semua tanaman yang ingin ditanam. Buat lubang di bagian bawah wadah untuk memasang pipa.
3.2. Pasang Pipa untuk Nutrisi Cair
Pasang pipa di dalam wadah, letakkan pada posisi diagonal agar nutrisi cair dapat mengalir dari ujung yang lebih tinggi ke ujung yang lebih rendah secara terus-menerus. Pasang sambungan pipa di setiap ujung pipa agar nutrisi cair tidak tumpah.
3.3. Pasang Media Tanam
Letakkan media tanam di pipa yang telah terpasang. Pastikan media tanam terletak pada posisi yang datar sehingga nutrisi cair dapat mengalir secara merata.
3.4. Tanam Benih
Tanam benih pada media tanam dengan jarak yang sesuai sesuai dengan jenis tanaman. Pastikan benih tertanam dengan baik agar dapat tumbuh dengan baik.
3.5. Pasang Pompa Air dan Timer
Pasang pompa air dan timer pada wadah yang berisi nutrisi cair. Atur waktu pompa agar nutrisi cair mengalir ke pipa secara teratur dan cukup selama satu hari.
3.6. Cek dan Atur Ph Nutrisi Cair
Pastikan ph nutrisi cair berada dalam rentang 6-7 untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Gunakan ph meter atau lakmus paper untuk mengukur dan atur ph nutrisi cair jika perlu.
Cara membuat hidroponik NFT cukup mudah dan cocok untuk pemula. Namun, perlu diingat bahwa hidroponik NFT tidak cocok untuk tanaman yang membutuhkan banyak nutrisi.
4. Cara Membuat Hidroponik Wick System
4.1. Persiapan Wadah atau Bak Air
Pilih wadah atau bak air yang cukup besar untuk menampung semua tanaman yang ingin ditanam. Buat lubang pada salah satu sisi wadah untuk memasang pipa.
4.2. Pasang Pipa untuk Nutrisi Cair
Pasang pipa di dalam wadah dan letakkan pada posisi horizontal. Pastikan pipa tertutup rapat agar nutrisi cair tidak tumpah.
4.3. Pasang Media Tanam dan Benih
Letakkan media tanam di atas pipa dan tanam benih pada media tanam tersebut.
4.4. Pasang Tali Kapas
Pasang tali kapas pada satu ujung media tanam dan letakkan ujung tali kapas ke dalam wadah yang berisi nutrisi cair. Tali kapas akan menyerap nutrisi cair dan menyuplai nutrisi tersebut ke akar tanaman.
4.5. Cek Nutrisi Cair
Cek ketersediaan nutrisi cair di dalam wadah secara berkala dan tambahkan jika perlu.
Cara membuat hidroponik Wick System cukup mudah dan hemat biaya. Namun, perlu diingat bahwa hidroponik ini tidak cocok untuk tanaman dengan kebutuhan nutrisi yang tinggi.
5. FAQ tentang Hidroponik
5.1. Apakah hidroponik lebih efisien dalam penggunaan air dibandingkan dengan tanam biasa?
Ya, hidroponik lebih efisien dalam penggunaan air karena nutrisi cair dapat disirkulasikan dan digunakan ulang secara terus-menerus. Sebaliknya, pada tanam biasa, air akan mengalir keluar dari pot dan tidak dapat digunakan kembali.
5.2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menanam tanaman hidroponik?
Waktu yang dibutuhkan untuk menanam tanaman hidroponik tergantung pada jenis tanaman yang ditanam dan metode hidroponik yang digunakan. Namun, biasanya waktu yang dibutuhkan hampir sama dengan waktu tanam biasa.
5.3. Apa yang harus dilakukan jika ph nutrisi cair terlalu rendah atau terlalu tinggi?
Jika ph nutrisi cair terlalu rendah, tambahkan zat penambah ph. Jika ph terlalu tinggi, tambahkan zat penurun ph. Pastikan ph nutrisi cair berada dalam rentang 6-7 untuk mendukung pertumbuhan tanaman.
5.4. Apakah hidroponik dapat diterapkan di daerah yang sulit mendapatkan air?
Hidroponik dapat diterapkan di daerah yang sulit mendapatkan air dengan memanfaatkan teknologi hidroponik yang hemat air seperti Aeroponik.
5.5. Apakah hidroponik dapat diterapkan untuk berbagai jenis tanaman?
Ya, hidroponik dapat diterapkan untuk berbagai jenis tanaman seperti sayuran, buah-buahan, dan bunga. Namun, perlu diperhatikan kebutuhan nutrisi dan kelembapan setiap jenis tanaman untuk memilih jenis hidroponik yang cocok.
Demikianlah panduan lengkap tentang cara membuat hidroponik untuk Kawan Mastah. Dengan mengikuti panduan ini, kamu bisa memulai budidaya hidroponik sendiri di rumah dengan mudah dan terjangkau. Selamat mencoba!