Penjelasan Astatin (At) : Unsur Kimia, Sejarah dan Sifatnya
Sejarah Astatine
Disintesis pada tahun 1940 oleh D.R. Corson, K.R. MacKenzie, dan E. Segre di Universitas Kalifornia dengan menembak bismut dengan partikel alfa.Isotop dengan masa paruh waktu terpanjang, terdapat di alam dengan isotop uranium dan torium, dan jejak 217At setara dengan 233U dan 239Np, dihasilkan dari integrasi torium dan uranium dengan menghasilkan neutron alamiah. Jumlah astatin di kerak bumi hanyalah kurang dari 1 ons.
Keterangan Unsur Astatine
- Simbol: At
- Radius Atom: 1.45 Å
- Volume Atom: cm3/mol
- Massa Atom: -210
- Titik Didih: 610 K
- Radius Kovalensi: 1.47 Å
- Struktur Kristal: n/a
- Massa Jenis: g/cm3
- Konduktivitas Listrik: x 106 ohm-1cm-1
- Elektronegativitas: 2.2
- Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 5d10 6s2p5
- Formasi Entalpi: 12 kJ/mol
- Konduktivitas Panas: 1.7 Wm-1K-1
- Potensial Ionisasi: V
- Titik Lebur: 575 K
- Bilangan Oksidasi: ?1,3,5,7
- Kapasitas Panas: Jg-1K-1
- Entalpi Penguapan: 30 kJ/mol
Produksi Astatine
Astatin dapat diroduksi dengan menembak bismut dengan partikel alfa berenergi untuk mendapatkan 209-211At yang tahan lama, untuk selanjutnya disuling dengan memanaskan di udara.
Sifat Sifat Astatine
Spektrometer massa telah digunakan untuk memastikan bahwa unsur radioaktif halogen ini berperilaku kimia sama halnya dengan halogen lainnya, khususnya iod. Astatine dikatakan lebih menyerupai logam daripada iod, dan seperti halnya iod, astatin dapat terakumulasi di kelenjar tiroid. Para peneliti di Brookhaven National Laboratory telah menggunakan metode pembelokan jalur molekul reaktif yang terpancar untuk mengidentifikasi dan mengukur reaksi kimia dengan melibatkan astatin.