Puisi adalah salah satu karya sastra yang bahasanya terikat dengan irama, rima, matra yang tersusun atas larik dan bait tertentu. Pengertian lain mengenai puisi adalah gubahan dalam sebuah bahasa yang bentuknya dipilih dan ditata dengan cermat sehingga menambah kesadaran orang dan membangkitkan tanggapan khusus melalui pentaan bunyi dan irama.
Dalam seni puisi, seorang pembuat puisi memilih bahasa tertentu dalam mewakili makna khusus agar menambah kualitas estetika pada kata yang mengandung makna. Puisi juga menggunakan penekanan pada segi estetik pada suatu bahasa dan penggunaan yang disengaja terdapat pengulangan dan rima, inilah yang membedakan puisi dengan prosa.
Karya sastra puisi biasanya disisipi majas dimana hal ini membuat puisi semakin terkesan indah. Ada banyak majas yang digunakan, sehingga menambah kedalaman makna sebuah pesan yang ingin disampaikan. Majas juga dapat diartikan sebagai sebuah kiasan. Macam majas bermacam-macam, seperti majas personifikasi, hiperbola, sarkasme dan lain sebagainya.
Pembahasan Apa itu Puisi
Puisi berasal dari kata Yunani Kuno yakni pieo yang bermakna I create. Poieo dalam Yunani Kuno adalah sebuah karya sastra tertulis. Pada zaman Yunani Kuno Poieo adalah karya sastra seseorang dalam menyampaikan pesan melalui diksi atau pemilihan kata dan pola tertulis tertentu. Seseorang yang menciptakan puisi adalah penyair.
Baris-baris puisi dapat berbentuk apapun sesuai dengan kehendak dari pencipta puisi mulai dari melingkar, zig-ziag, dan lain sebagainya. Hal ini adalah salah satu cara penulis dalam menunjukkan pemikirannya akan suatu hal. Bahkan terkadang puisi hanya terdiri dari satu kata atau suku kata yang terus menerus diulang. Bagi pembaca awam mungkin tidak bisa dimengerti. Tetapi bagi penyair pasti ada alasan tertentu melalui pembacaan yang ekspresif.
Unsur-unsur Puisi
Unsur pembentuk puisi adalah struktur fisik dan struktur batin puisi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai struktur fisik puisi.
1. Struktur fisik puisi
– Perwajahan puisi atau tipografi adalah bentuk puisi yang dapat dilihat secara keseluruhan mengenai penulisan puisi tersebut misalnya seperti halaman yang tidak dipenuhi kata-kata, pengaturan baris, hinga pada baris puisi yang tidak selalu dimulai dengan huruf kapital. Hal ini tentu saja memiliki makna tertentu.
– Diksi adalah pemilihan kata yang dilakukan oleh seorang penyair dalam sebuah puisi. Pemilihan kata sangat penting mengingat puisi adalah karya sastra yang minim menggunakan kata-kata. Sehingga penggunaan kata harus tepat dan mewakili pesan makna yang ingin disampaikan.
-Imaji adalah struktur fisik puisi dimana susunan kata-kata bisa mengungkapkan pengalaman panca indra, seperi penglihatan, pendengaran, dan perasaan.
– Rima atau Irama merupakan bunyi pada puisi baik awal, tengah, dan akhir baris puisi. Biasanya rima mencakup onomatope, bentuk intern pola bunyi, dan pengulangan kata.
2. Struktur batin puisi
- Makna adalah setiap kandungan kata dalam puisi.
- Rasa merupakan sikap penyair terhadap pokok dari permasalahan yang terdapat dalam sebuah puisi.
- Nada atau tone adalah pembawaan penyair terhadap pembacanya.
- Amanat atau tujuan adalah pesan yang akan disampaikan penyair kepada pembaca.
Jenis-jenis Puisi
Jenis-jenis puisi dapat dibagi menjadi dua yakni puisi lama dan puisi baru. Puisi lama memiliki aturan seperti jumlah kata dalam 1 baris, jumlah baris dalam 1 bait, rima, suku kata tiap baris, dan irama. Jenis dari puisi lama seperti mantra, pantun, karmina, seloka, gurindam, syair, dan talibun.
Sedangkan jenis dari puisi baru lebih bebas dari puisi lama. Puisi baru memiliki ciri seperti bentuk yang rapi, simetris, mempunyai sajak akhir, sebagian besar puisi empat seuntai, dan tiap gatranya terdiri atas dua kata. Jenis puisi baru seperti badala, himne, ode, epigram, romansa, elegi, dan satire.