Vertigo adalah kondisi dimana para penderitanya merasa sangat pusing sampai di sekitar lingkungannya terasa berputar-putar. Namun, kondisi umum yang terjadi adalah pusing yang sangat parah dan sesuatu yang dirasakan setiap penderita dapat berbeda-beda tergantung dari tingkat keparahannya.
Kondisi seperti ini pada setiap penderita berbeda-beda tergantung dari seberapa parah. Hal ini dapat berlangsung selama beberapa menit bahkan jam. Apabila vertigo yang diderita seseorang cukup parah, maka dapat berisiko jatuh dari tempat Ia berdiri.
Pembahasan vertigo, penyebab, gejala dan pencegahan
Berikut ini adalah pembahasan mengenai vertigo khususnya mengenai penyebabnya, gejala yang ditimbulkan hingga pencegahannya.
Penyebab vertigo
Vertigo dapat dibagi menjadi dua jenis yakni vertigo perifer dan sentral. Vertigo perider merupakan kondisi yang sering terjadi pada seseorang, hal ini biasanya karena gangguan pada telinga bagian dalam. Sedangkan vertigo sentral merupakan kondisi yang disebabkan adanya gangguan pada otak atau sistem safar pusat.
1. Posis paroksismal jinak
Penyebab umum dari vertigo paroksismal jinak yaitu ketika menggerakkan kepala. Hal ini dapat terjadi akibat adanya kristal alami dalam tubuh yang masuk ke telinga bagian dalam. Namun, ada juga dugaan bahwa vertigo ini adalah efek dari tindakan medis yang pernah dijalani oleh pasien.
Organ telinga bagian yang disebut sebagai vestibula labyrinth terdapat saluran semisikular dan otolit. Otolit merupakan saluran yang memantau adanya gerakan di kepala. Sedangkan saluran semisikular berperan sebagai sensor gerakan kepala khususnya gerakan memutar. Di dalam saluran otolit ini terdapat kristal yang membuat telinga sensitif terdahap gravitasi dan apabila kristal tersebut lepas akan masuk ke saluran semisikular dan membuatnya lebih sensitif terhadap gerakan.
2. Labirintis
Penyebab selanjutnya adalah labirintis, yakni kondisi dimana salah satu saraf mengalami inflamasi atau peradangan. Apabila terjadi peradangan, hal itu akan memunculkan vertigo. Perlu diketahui bahwa telinga memiliki saraf keseimbangan yang berfungsi untuk mengirim sinyal untuk menentukan arah dan kendali keseimbangan pada otak.
Gejala vertigo
Vertigo dapat diketahui ketika penderita mengalami pusing dan kondisi di sekitar terlihat memutar ketika melakukan gerakan tertentu atau tanpa melakukan gerakan. Biasanya, vertigo disertai gejala seperti mual, muntah, pergerakan bola mata yang tidak normal, berkeringat, dan hilangnya fungsi pendengaran.
Namun, gejala vertigo pada awal akan terjadi dapat berbeda-beda pada setiap pasien. Berikut ini adalah gejala awal yang terjadi apabila seseorang menderita vertigo.
- Anggota tubuh terasa lemas
- Penglihatan berbayang
- Kesulitan berbicara
- Pergerakan mata tidak normal
- Penurunan kesadaran
- Respon yang melambat
- Kesulitan dalam berjalan
- Demam atau suhu tubuh tinggi
Pencegahan
Perlu diketahui bahwa penyebab vertigo dapat bermacam-macam, sehingga langkah pencegahannya pun tidak bisa sama. Ada yang disebabkan gerakan ada pula yang diduga sebagai akibat infeksi atau kelainan genetik.
1. Bergerak perlahan
Pencegahan pertama yang perlu dilakukan adalah bergerak secara perlahan ketika beraktivitas. Khususnya gerakan kepala harus hati-hati. Hindari anjlok dari tempat yang cukup tinggi seperti dari anak tangga.
2. Menyalakan lampu
Ada juga pencegahan lain ketika menderita vertigo, yakni menyalakan lampu ketika terbangun di malam hari. Penderita vertigo bisa saja mengalaminya secara tiba-tiba ketika tidur akibat terjadi gangguan pada otak atau telinga bagian dalam
3. Posisi tidur yang tepat
Ketika tidur, lebih baik mengangkat kepala lebih tinggi dari badan. Anda dapat menggunakan bantal lapis dua.
4. Berjongkok
Ketika hendak mengambil barang, hindari posisi membungkuk dengan kepala yang menghadap ke bawah. Lebih baik berjongkok ketika akan mengambil barang yang lebih rendah dari posisi berdiri.
5. Hindari peregangan leher
Peregangan leher juga bisa menjadi tindakan pencegahan vertigo. Misalnya meregangkan leher ketika hendak melihat sesuatu melalui celah yang tinggi.