KKN adalah salah program perguruan tinggi yang ditetapkan dengan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat pada daerah dan waktu tertentu. Pengabdian yang dilakukan tidak sembarang, harus dilakukan berdasarkan pendekatan oleh beberapa jenis keilmuan. Oleh karena itu, mahasiswa yang aka melaksanakan KKN harus mengajukan proposal berupa program kemasyarakatan.
Pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) biasanya bervareasi tergantung kebijakan kampus, bisa satu bulan bahkan saat ini ada yang sampai empat bulan. Lokasi KKN biasanya juga ada dua pilihan, yakni KKN lokasi yang telah ditentukan kampus, atau KKN alternatif yang mana lokasinya memilih sendiri sesuai dengan prosedur.
Dirjen Pendidikan Tinggi di Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi di Indonesia untuk melaksanakan program KKN sebagai bentuk kegiatan intrakurikuler sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Pembahasan KKN, Sejarah dan Program
Tahun 1971 merupakan tahun dimulainya perintisan program KKN oleh Dirjen Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun tersebut, Dirjendikti menunjuk tiga universitas sebagai pelopor kegiatan kuliah kerja nyata yakni Universitas Andalas, Universitas Gadjah Mada dan Universitas Hasanuddin.
Pada awal perintisan, program ini dinamakan sebagai Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat. Kemudian, hasil laporan dan evaluasi dari ketiga perguruan tinggi pelopor tersebut dipaparkan kepada Direktur Dikti dan akhirnya program pengabdian masyarakat disebarkan kepada 13 Universitas di 13 Provinsi pada tahun ajaran 1973-1974 yang kemudian dikenal sebagai Kuliah Kerja Nyata.
KKN pada awalnya merupakan paduan dari dua dhrama yakni pengajaran dan pengabdian masyarakat. Namun, seiring perkembangan zaman kemudian KKN juga meliputi dharma penelitian. Sehingga KKN merupakan perpaduan tri dharma perguruan tinggi yang diwujudkan dengan pengabdian kepada masyarakat.
Program KKN
Program KKN tidak dibakukan oleh Dirjen Dikti (sekarang dibawah Kemendikbud), akan tetapi setiap perguruan tinggi bebas menentukan program yang akan dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN. Biasanya, program yang dilaksanakan tergantung pada kebutuhan masyarakat dari daerah yang dituju untuk melaksanakan KKN.
Secara umum, program KKN menggunakan tiga skema yakni program umum, pemberdayaan masyarakat dan program khusus yang terkait dengan tema oleh tim KKN. Program umum biasanya diselenggarakannya peringatan hari besar seperti hari kemerdekaan. Program pemberdayaan masyarakat dilaksanakan untuk meningkatkan skill masyarakat dan program khusus biasanya berkaitan dengan peduli bencana, pariwisata dan lain-lain.
Program KKN memiliki banyak manfaat baik bagi mahasiswa maupun masyarakat yang menjadi sasaran program ini. Bagi mahasiswa, KKN adalah hal yang menuntut penerapan ilmu yang telah dipelajari di ruang kelas kemudian diaplikasikan pada masyarakat. Tentu saja dalam penerapannya, mahasiswa dibimbing oleh seorang dosen.
Sedangkan bagi masyarakat, program KKN dapat dimanfaatkan sebagai sarana menambah skill dan wawasan yang dapat digunakan dalam meningkatkan perekonomian. Beberapa program KKN yang termasuk dalam pemberdayaan masyarakat misalnya seperti belajar desain, belajar memasak dan lain sebagainya.
Populer tentang KKN
Beberapa terakhir ini istilah KKN menjadi populer. Hal ini diawali oleh sebuah utas di twitter yang menceritakan kisah horror berjudul KKN Desa Penari. Tentu saja hal tersebut membuat masyarakat umum menjadi bertanya-tanya dan mulai mencari apa itu KKN.
Sebenarnya kisah atau cerita yang berlatar belakang KKN telah banyak bermunculan. Mulai dari kisah KKN lucu, sedih, hingga ada yang dijadikan sebuah lagu. Namun, baru tahu 2019, cerita tentang KKN mendadak viral. Bahkan karena populer, kisah horror KKN Desa Penari diangkat sebagai film layar lebar.