Ikan Lele Berkembang Biak dengan Cara – Kawan Mastah

Ikan Lele Berkembang Biak dengan Cara – Kawan Mastah

Halo Kawan Mastah, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang cara berkembang biak ikan lele. Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang cukup populer di Indonesia karena harga jualnya yang tinggi dan mudah untuk diperoleh. Namun, untuk memperoleh ikan lele yang berkualitas, kita perlu memahami cara berkembang biak ikan lele dengan baik. Berikut ini adalah beberapa cara berkembang biak ikan lele yang dapat kita pelajari.

1. Pemilihan Induk Lele yang Berkualitas

Untuk memperoleh bibit ikan lele yang berkualitas, pemilihan induk yang berkualitas juga sangat penting. Kita dapat memilih induk ikan lele yang memiliki ukuran dan bentuk tubuh yang baik. Selain itu, induk ikan lele yang sehat dan aktif juga akan menghasilkan bibit ikan lele yang lebih berkualitas.

Induk lele jantan biasanya memiliki kepala yang lebih besar dan berbentuk datar, sedangkan induk lele betina memiliki kepala yang lebih kecil dan berbentuk bulat. Selain itu, kita juga perlu memperhatikan kesehatan induk lele, seperti tidak ada bekas luka atau penyakit pada tubuhnya.

Setelah mendapatkan induk ikan lele yang berkualitas, kita dapat memasukkan induk jantan dan betina ke dalam kolam pemijahan yang sudah disiapkan.

Untuk memperoleh bibit ikan lele yang lebih banyak, kita dapat melakukan induksi hormon pada ikan lele betina. Induksi hormon ini dapat meningkatkan produksi telur ikan lele betina. Namun, sebaiknya hal ini dilakukan oleh ahli atau peternak yang sudah berpengalaman dalam melakukan proses induksi hormon pada ikan lele.

Setelah proses induksi hormon dilakukan, ikan lele betina akan menghasilkan telur yang siap untuk dibuahi oleh induk lele jantan.

2. Persiapan Kolam Pemijahan

Pada saat memijahkan ikan lele, kita perlu menyiapkan kolam pemijahan yang sesuai dengan kebutuhan ikan lele. Kolam pemijahan ikan lele dapat dibuat dari terpal plastik atau beton.

Ukuran kolam pemijahan dapat disesuaikan dengan jumlah induk lele yang akan dimasukkan ke dalam kolam tersebut. Jumlah air di dalam kolam sebaiknya mencukupi dan terjaga kebersihannya.

Kolam pemijahan ikan lele perlu diberi perlengkapan yang dapat membantu proses pemijahan, seperti tempat bertelur dan tempat perlindungan untuk ikan lele betina setelah selesai bertelur.

3. Proses Pemijahan

Pada proses pemijahan ikan lele, kita perlu memasukkan induk lele jantan dan betina ke dalam kolam pemijahan. Induk lele jantan akan mengeluarkan sperma yang akan membantu pembuahan telur ikan lele betina.

Setelah bertelur, ikan lele betina akan mencari tempat perlindungan di dalam kolam pemijahan. Kita perlu memberikan tempat perlindungan yang cukup untuk menghindari serangan dari predator atau ikan lele lainnya di dalam kolam.

Setelah proses pemijahan selesai, kita dapat memindahkan ikan lele betina ke kolam pemeliharaan yang terpisah dari kolam pemijahan. Hal ini dilakukan untuk menghindari ikan lele betina yang tidak sehat atau kekurangan gizi untuk memakan telurnya sendiri.

4. Perawatan Telur Ikan Lele

Telur ikan lele yang sudah dibuahi oleh sperma induk lele jantan akan menetas dalam waktu sekitar 24 jam. Telur ikan lele dapat menetas dalam waktu yang lebih cepat jika suhu air di dalam kolam pemijahan lebih tinggi dari suhu normal.

Setelah menetas, ikan lele yang baru lahir disebut dengan benih ikan lele. Benih ikan lele perlu dirawat dengan baik agar tumbuh dengan sehat. Kita perlu memberikan pakan yang cukup dan memperhatikan kualitas air di dalam kolam pemeliharaan.

Kita juga perlu memperhatikan kondisi tubuh benih ikan lele setiap hari. Jika ada benih ikan lele yang sakit atau mati, segera dipisahkan dari kolam pemeliharaan untuk menghindari penyebaran penyakit ke benih ikan lele yang lain.

5. Pemeriksaan Kualitas Air Kolam

Kualitas air di dalam kolam pemeliharaan perlu dikontrol secara berkala. Kita perlu memeriksa pH air, suhu air, kadar oksigen terlarut, kadar amonia, dan nitrit dalam air kolam pemeliharaan ikan lele.

Untuk memperoleh air yang berkualitas, kita dapat melakukan beberapa tindakan, seperti penggantian air secara berkala, pemberian pakan yang seimbang, dan penambahan aerasi di dalam kolam.

FAQ: Pertanyaan yang Sering Diajukan

No
Pertanyaan
Jawaban
1
Apakah ikan lele dapat dibudidayakan di dalam kolam terpal?
Ya, ikan lele dapat dibudidayakan di dalam kolam terpal asalkan ukuran kolam dan perlengkapannya sesuai dengan kebutuhan ikan lele.
2
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk ikan lele bertelur?
Waktu yang dibutuhkan untuk ikan lele bertelur dapat bervariasi, biasanya sekitar 24-48 jam setelah proses pemijahan.
3
Apakah pemberian pakan yang berlebihan dapat membahayakan kesehatan benih ikan lele?
Ya, pemberian pakan yang berlebihan dapat menyebabkan kualitas air di dalam kolam menjadi buruk dan menyebabkan benih ikan lele mudah sakit. Sebaiknya pemberian pakan dilakukan secara seimbang dan sesuai dengan kebutuhan ikan lele.

5.1. Pemeriksaan pH Air

pH air merupakan ukuran keasaman atau kebasaan air kolam pemeliharaan ikan lele. pH air yang ideal untuk ikan lele adalah antara 6-8.

Jika pH air di dalam kolam terlalu rendah, kita dapat menaikkan pH air dengan memberikan kapur dolomit atau kapur sirih ke dalam kolam. Sedangkan jika pH air terlalu tinggi, kita dapat menurunkan pH air dengan memberikan asam sulfat atau asam muriatik.

5.2. Pemeriksaan Suhu Air

Suhu air di dalam kolam pemeliharaan ikan lele perlu dikontrol secara berkala. Suhu air yang ideal untuk ikan lele adalah antara 27-30 derajat Celcius.

Jika suhu air di dalam kolam terlalu rendah, kita dapat menaikkan suhu air dengan menggunakan pemanas air. Sedangkan jika suhu air terlalu tinggi, kita dapat menurunkan suhu air dengan memberikan bantalan es di dalam kolam.

5.3. Pemeriksaan Kadar Oksigen Terlarut

Kadar oksigen terlarut dalam air kolam pemeliharaan ikan lele perlu dikontrol secara berkala. Kadar oksigen terlarut yang ideal untuk ikan lele adalah antara 5-7 mg/L.

Jika kadar oksigen terlarut di dalam kolam terlalu rendah, kita dapat menaikkan kadar oksigen terlarut dengan memberikan aerasi menggunakan pompa udara atau turbin angin.

5.4. Pemeriksaan Kadar Amonia

Kadar amonia dalam air kolam pemeliharaan ikan lele perlu dikontrol secara berkala. Kadar amonia yang ideal untuk ikan lele adalah kurang dari 0,5 mg/L.

Jika kadar amonia di dalam kolam terlalu tinggi, kita dapat menurunkan kadar amonia dengan melakukan penggantian air dan memperbanyak jumlah tanaman di sekitar kolam.

5.5. Pemeriksaan Kadar Nitrit

Kadar nitrit dalam air kolam pemeliharaan ikan lele perlu dikontrol secara berkala. Kadar nitrit yang ideal untuk ikan lele adalah kurang dari 0,2 mg/L.

Jika kadar nitrit di dalam kolam terlalu tinggi, kita dapat menurunkan kadar nitrit dengan memberikan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter ke dalam kolam pemeliharaan ikan lele.

Ikan Lele Berkembang Biak dengan Cara – Kawan Mastah