Hello, Kawan Mastah! Apakah kamu sudah tahu cara menghitung THR yang benar? THR atau Tunjangan Hari Raya merupakan salah satu hak karyawan yang harus diterima setiap tahunnya. Namun, perhitungan THR seringkali menjadi bahan kesalahpahaman dan kebingungan bagi banyak orang. Oleh karena itu, dalam artikel ini kami akan membahas secara lengkap cara menghitung THR yang benar.
Apa itu THR?
Tunjangan Hari Raya atau THR adalah tunjangan yang diberikan oleh perusahaan atau instansi kepada karyawan sebagai penghargaan atas prestasi kerja dan sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap karyawan. THR biasanya diberikan menjelang hari raya Idul Fitri atau Natal.
Siapa yang Berhak Mendapatkan THR?
Setiap karyawan atau pekerja yang sudah bekerja selama minimal 3 bulan berturut-turut di suatu perusahaan atau instansi berhak mendapatkan THR. Ketentuan ini berlaku untuk semua jenis pekerjaan, baik pegawai negeri maupun swasta.
Namun, perusahaan atau instansi tidak wajib memberikan THR kepada karyawan yang masih dalam masa percobaan atau baru bekerja kurang dari 3 bulan, kecuali jika telah diatur dalam peraturan perusahaan.
Bagaimana Cara Menghitung THR?
Perhitungan THR dilakukan berdasarkan beberapa faktor, antara lain:
- Gaji Pokok
- Tunjangan Tetap
- Tunjangan Tidak Tetap
- Lembur
- Uang Makan
1. Gaji Pokok
Gaji pokok adalah gaji yang diterima karyawan setiap bulannya. Untuk menghitung THR berdasarkan gaji pokok, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
Gaji Pokok |
THR |
---|---|
Rp5.000.000 |
Rp1.250.000 |
Rp6.000.000 |
Rp1.500.000 |
Rp7.000.000 |
Rp1.750.000 |
2. Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap adalah tunjangan yang diberikan karyawan setiap bulan. Contoh tunjangan tetap antara lain tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, dan tunjangan transportasi. Untuk menghitung THR berdasarkan tunjangan tetap, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
Tunjangan Tetap |
THR |
---|---|
Rp1.000.000 |
Rp250.000 |
Rp1.500.000 |
Rp375.000 |
Rp2.000.000 |
Rp500.000 |
3. Tunjangan Tidak Tetap
Tunjangan tidak tetap adalah tunjangan yang diberikan karyawan tidak setiap bulan. Contoh tunjangan tidak tetap antara lain THR, bonus, dan insentif. Untuk menghitung THR berdasarkan tunjangan tidak tetap, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
Tunjangan Tidak Tetap |
THR |
---|---|
Rp1.000.000 |
Rp1.000.000 |
Rp1.500.000 |
Rp1.500.000 |
Rp2.000.000 |
Rp2.000.000 |
4. Lembur
Lembur adalah kerja tambahan yang dilakukan karyawan di luar jam kerja normalnya. Untuk menghitung THR berdasarkan lembur, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
- Hitung total lembur yang diterima karyawan selama setahun.
- Bagi jumlah total lembur dengan 12 bulan.
- Kalikan hasil bagi dengan 1,5.
5. Uang Makan
Uang makan adalah uang yang diberikan perusahaan kepada karyawan sebagai pengganti biaya makan selama bekerja. Untuk menghitung THR berdasarkan uang makan, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
Uang Makan |
THR |
---|---|
Rp30.000 |
Rp7.500 |
Rp40.000 |
Rp10.000 |
Rp50.000 |
Rp12.500 |
Apa yang Harus Dilakukan Setelah Menghitung THR?
Setelah menghitung THR, perusahaan atau instansi harus menyalurkan tunjangan tersebut selambat-lambatnya 7 hari sebelum hari raya Idul Fitri atau Natal. Penyaluran THR dapat dilakukan dalam bentuk uang tunai atau transfer ke rekening karyawan.
FAQ Tentang Cara Menghitung THR
1. Apakah THR Wajib Diberikan oleh Perusahaan?
Ya, THR wajib diberikan oleh perusahaan atau instansi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Jika perusahaan atau instansi tidak memberikan THR, karyawan dapat mengajukan gugatan atau melapor ke instansi terkait.
2. Apakah THR Dapat Dihitung Berdasarkan Gaji Bruto atau Netto?
THR sebaiknya dihitung berdasarkan gaji bruto atau gaji sebelum dipotong pajak dan biaya-biaya lainnya. Namun, jika perusahaan atau instansi telah mengatur dalam peraturannya bahwa THR dihitung berdasarkan gaji netto, maka perhitungan tersebut harus diikuti.
3. Apakah THR Dapat Digabungkan dengan Gaji Bulanan?
Tidak, THR merupakan tunjangan yang harus diberikan secara terpisah dari gaji bulanan. THR tidak dapat digabungkan dengan gaji bulanan atau tunjangan lainnya.
4. Apakah THR Harus Diberikan kepada Karyawan Kontrak?
Ya, karyawan kontrak dan karyawan harian lepas juga berhak mendapatkan THR selama sudah bekerja minimal 3 bulan berturut-turut di perusahaan atau instansi tersebut.
5. Bagaimana Jika Karyawan Keluar Sebelum Penyaluran THR?
Jika karyawan mengundurkan diri sebelum penyaluran THR, perusahaan atau instansi harus membayar THR secara proporsional sesuai dengan masa kerja karyawan tersebut. Namun, jika karyawan dipecat karena melakukan pelanggaran, maka perusahaan atau instansi tidak wajib membayar THR.
6. Apakah Besarnya THR Sama untuk Semua Karyawan?
Tidak, besarnya THR dapat berbeda-beda tergantung dari faktor-faktor seperti gaji pokok, tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap, lembur, dan uang makan yang diterima karyawan.
Kesimpulan
Demikianlah cara menghitung THR yang benar. Perhitungan THR yang akurat dan tepat waktu adalah hak karyawan yang harus dipenuhi oleh perusahaan atau instansi. Dengan mengetahui cara menghitung THR yang benar, diharapkan dapat menghindari kesalahpahaman dan kebingungan dalam menerima hak yang seharusnya diterima.