Cara Membuat Kerangka Teori Untuk Penelitian

Halo Kawan Mastah, kali ini saya akan membahas tentang cara membuat kerangka teori untuk penelitian. Kerangka teori adalah landasan yang sangat penting dalam sebuah penelitian karena merupakan landasan teori yang akan membantu kita dalam menjawab pertanyaan penelitian kita. Tanpa kerangka teori yang kuat, sebuah penelitian tidak akan memiliki arah dan tujuan yang jelas. Oleh karena itu, penting sekali bagi kita untuk memahami cara membuat kerangka teori yang baik dan benar.

Apa itu Kerangka Teori?

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang cara membuat kerangka teori, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu kerangka teori. Kerangka teori adalah sebuah konsep atau rangkaian konsep yang membentuk landasan teoritis dalam sebuah penelitian. Kerangka teori ini digunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel yang akan diteliti serta memberikan arah dan tujuan penelitian.

Kerangka teori juga dapat membantu kita dalam mengidentifikasi variabel yang akan diteliti serta membedakan variabel kunci dan variabel tambahan. Hal ini sangat penting dalam penelitian karena variabel kunci merupakan variabel yang paling mempengaruhi hasil penelitian.

Dalam menyusun kerangka teori, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti sumber referensi yang digunakan, sintesis antar konsep, dan relevansi dengan pertanyaan penelitian.

Langkah-langkah Membuat Kerangka Teori

Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat kerangka teori untuk penelitian:

1. Menentukan Pertanyaan Penelitian

Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan pertanyaan penelitian. Pertanyaan penelitian inilah yang akan menjadi acuan dalam menyusun kerangka teori.

Pertanyaan penelitian harus jelas dan terfokus pada masalah yang akan diteliti. Pertanyaan penelitian yang baik akan membantu kita dalam menyusun kerangka teori yang lebih spesifik dan terarah.

2. Melakukan Tinjauan Pustaka

Setelah menentukan pertanyaan penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan tinjauan pustaka. Tinjauan pustaka dilakukan untuk mencari referensi dan literatur yang berkaitan dengan topik penelitian kita.

Dalam melakukan tinjauan pustaka, kita harus memilih sumber referensi yang relevan dan terpercaya. Sumber referensi yang baik adalah sumber referensi yang terkini, memiliki kredibilitas yang tinggi, dan dapat mendukung pertanyaan penelitian kita.

3. Menganalisis Sumber Referensi

Selanjutnya, kita perlu menganalisis sumber referensi yang telah kita dapatkan. Analisis sumber referensi bertujuan untuk mengekstrak konsep-konsep penting yang terdapat dalam sumber referensi tersebut.

Konsep-konsep yang telah diekstrak tersebut akan membantu kita dalam menyusun kerangka teori yang lebih spesifik dan terarah. Dalam melakukan analisis sumber referensi, kita dapat menggunakan teknik seperti content analysis atau meta-analysis.

4. Menyusun Konsep-Konsep

Setelah melakukan analisis sumber referensi, kita perlu menyusun konsep-konsep yang telah diekstrak tadi. Konsep-konsep ini akan membentuk kerangka teori kita.

Konsep-konsep yang disusun harus memiliki keterkaitan yang jelas dan dapat menjawab pertanyaan penelitian kita. Konsep-konsep tersebut harus diatur dalam sebuah kerangka yang sistematis dan logis.

5. Menguji Kerangka Teori

Setelah menyusun kerangka teori, langkah terakhir adalah menguji kerangka teori tersebut. Kita dapat menguji kerangka teori dengan menggunakan berbagai teknik seperti testing hypothesis atau path analysis.

Pengujian kerangka teori bertujuan untuk mengevaluasi seberapa baik kerangka teori yang telah kita susun dapat menjawab pertanyaan penelitian kita dan mengidentifikasi apakah ada variabel yang perlu ditambah, diubah, atau dihapus pada kerangka teori kita.

Contoh Kerangka Teori

Berikut ini adalah contoh kerangka teori untuk penelitian mengenai pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental:

Variabel
Definisi
Indikator
Media sosial
Media yang digunakan untuk berinteraksi antarindividu
Jumlah waktu yang dihabiskan untuk menggunakan media sosial, jenis media sosial yang digunakan
Kesehatan mental
Kesehatan psikologis dan emosional
Tingkat kecemasan, tingkat depresi, dan tingkat stres

Dalam contoh kerangka teori di atas, terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu media sosial dan kesehatan mental. Konsep-konsep yang terkait dengan kedua variabel tersebut kemudian disusun dalam sebuah kerangka teori yang sistematis dan logis.

FAQ

1. Apa tujuan dari pembuatan kerangka teori?

Tujuan dari pembuatan kerangka teori adalah untuk membantu kita dalam menjawab pertanyaan penelitian dengan menggunakan landasan teori yang kuat dan terarah.

2. Apa saja langkah-langkah dalam membuat kerangka teori?

Langkah-langkah dalam membuat kerangka teori antara lain menentukan pertanyaan penelitian, melakukan tinjauan pustaka, menganalisis sumber referensi, menyusun konsep-konsep, dan menguji kerangka teori.

3. Apa saja kriteria sumber referensi yang baik?

Sumber referensi yang baik adalah sumber referensi yang terkini, memiliki kredibilitas yang tinggi, dan dapat mendukung pertanyaan penelitian kita.

4. Bagaimana cara menguji kerangka teori?

Kerangka teori dapat diuji dengan menggunakan berbagai teknik seperti testing hypothesis atau path analysis. Pengujian kerangka teori bertujuan untuk mengevaluasi seberapa baik kerangka teori yang telah kita susun dapat menjawab pertanyaan penelitian kita.

5. Apa yang harus diperhatikan dalam menyusun konsep-konsep dalam kerangka teori?

Konsep-konsep yang disusun harus memiliki keterkaitan yang jelas dan dapat menjawab pertanyaan penelitian kita. Konsep-konsep tersebut harus diatur dalam sebuah kerangka yang sistematis dan logis.

Cara Membuat Kerangka Teori Untuk Penelitian