Cara Menanam Jahe Merah

Hello Kawan Mastah! Pada artikel kali ini, kita akan membahas cara menanam jahe merah. Jahe merah adalah salah satu tanaman aromatik yang memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Tidak hanya itu, jahe merah juga bisa digunakan sebagai bahan baku kosmetik dan obat tradisional. Yuk, simak cara menanam jahe merah dengan benar!

1. Persiapan Lahan

Sebelum menanam jahe merah, pastikan lahan yang akan digunakan sudah bersih dari rumput dan bebas dari hama tanah. Bersihkan lahan tersebut dengan menggunakan cangkul dan sapu. Setelah itu, cek pH tanah dengan menggunakan alat ukur pH untuk mengetahui apakah tanah cocok untuk menanam jahe merah atau tidak.

Jika pH tanah kurang dari 6,5, maka tambahkan pupuk yang kaya akan kalsium dan magnesium seperti dolomit. Namun, jika pH tanah lebih dari 6,5, maka tambahkan pupuk yang kaya akan nitrogen seperti urea. Larutkan pupuk tersebut dengan air dan sebarkan di atas lahan yang sudah dibersihkan.

Setelah itu, gemburkan lahan dengan menggunakan cangkul dan ratakan permukaannya. Pastikan permukaan lahan tidak terlalu padat agar bibit jahe merah dapat tumbuh dengan baik.

Terakhir, siapkan bedengan/baki/tabulampot yang berisi campuran tanah, pasir, dan pupuk kompos. Bedengan tersebut akan digunakan sebagai tempat menanam bibit jahe merah.

2. Pemilihan Bibit

Bibit jahe merah dapat dibeli di toko pertanian atau pasar, atau bisa juga menggunakan bibit dari tanaman jahe merah dewasa yang sudah dipotong menjadi 2-3 bagian. Pilihlah bibit jahe merah yang baik, segar, dan bebas dari hama dan penyakit.

Setelah itu, potong bibit menjadi beberapa bagian seukuran ibu jari dan segera tanam di bedengan/baki/tabulampot yang sudah disiapkan. Pastikan jarak tanam antar bibit sekitar 30 cm dan kedalaman tanam sekitar 1-2 cm.

Siram bibit jahe merah secara merata dan tunggu hingga bibit tersebut tumbuh dan berakar dengan baik sebelum dipindahkan ke lahan yang lebih luas.

3. Penyiraman dan Pemupukan

Setelah bibit jahe merah ditanam, pastikan tanah selalu lembab dengan menyiramnya secara teratur. Hindari menyiram terlalu banyak agar tanah tidak terlalu basah dan memicu pertumbuhan jamur atau penyakit lainnya.

Pemupukan dapat dilakukan setiap 2-3 bulan sekali dengan pupuk kompos atau pupuk organik lainnya. Sebarkan pupuk tersebut di sekitar tanaman jahe merah dan ratakan permukaan tanah.

4. Pemberantasan Hama dan Penyakit

Jahe merah rentan terhadap serangan hama dan penyakit seperti kutu daun, ulat grayak, dan busuk akar. Untuk mencegah hal tersebut, bisa dilakukan dengan mengganti tanah di sekitar tanaman jahe merah setiap 1-2 tahun sekali. Selain itu, bisa juga menggunakan pestisida organik atau ramuan buatan sendiri yang dapat ditemukan di rumah.

5. Pemanenan Jahe Merah

Jahe merah dapat dipanen sekitar 7-10 bulan setelah ditanam. Ciri-ciri jahe merah yang siap dipanen adalah daunnya mulai mengering dan batang tanaman sudah mulai berubah warna menjadi kekuningan atau coklat.

Cara memanen jahe merah adalah dengan menggali tanaman dari dalam tanah menggunakan cangkul atau alat bantu lainnya. Setelah itu, bersihkan jahe merah dari tanah dan keringkan di bawah sinar matahari selama beberapa hari. Jahe merah yang sudah kering dapat disimpan dalam wadah tertutup dan ditempatkan di tempat yang sejuk dan kering.

FAQ

Cara Menanam Jahe Merah