Halo Kawan Mastah! Tahukah kamu bahwa salah satu bagian penting dalam menulis sebuah karya ilmiah adalah membuat daftar pustaka yang baik dan benar? Daftar pustaka merupakan bagian dari laporan atau karya ilmiah yang berfungsi sebagai sumber referensi yang digunakan dalam penulisan.
Namun, banyak orang yang masih kebingungan dalam menyusun daftar pustaka yang benar. Oleh karena itu, pada artikel ini akan dijelaskan cara menyusun daftar pustaka yang baik dan benar.
Apa itu Daftar Pustaka?
Daftar pustaka adalah kumpulan referensi atau sumber-sumber yang digunakan dalam penulisan sebuah laporan atau karya ilmiah. Referensi tersebut harus mencakup semua sumber yang diambil dalam penulisan.
Penyusunan daftar pustaka harus mengacu pada aturan yang berlaku, seperti sistem penulisan referensi, urutan penulisan, dan format penulisan.
1. Sistem Penulisan Referensi
Ada beberapa sistem penulisan referensi yang dapat digunakan, di antaranya adalah:
Sistem |
Contoh |
---|---|
APA |
Lastname, A. (Year). Title of article. Title of Journal, volume number(issue number), page numbers. |
MLA |
Lastname, Firstname. “Title of Article.” Title of Journal, volume number, issue number, year, pages. |
IEEE |
Author(s). “Title of Article,” Title of Journal, vol. #, no. #, pp. page number(s), Month year. |
Setiap sistem penulisan referensi memiliki format penulisan yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui sistem penulisan referensi yang digunakan dalam laporan atau karya ilmiah yang kamu tulis.
2. Urutan Penulisan
Urutan penulisan referensi harus mengikuti urutan abjad. Jika terdapat lebih dari satu referensi dari satu penulis, urutannya harus mengacu pada tahun publikasi yang terbaru ke yang terlama.
Contoh:
- Bin Abdullah, M. (2019). Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja. Jurnal Manajemen, 10(1), 15-25.
- Bin Abdullah, M. (2021). Strategi manajemen sumber daya manusia dalam meningkatkan produktivitas kerja. Jurnal Bisnis dan Kewirausahaan, 12(2), 45-56.
Pada contoh di atas, urutan penulisan referensi mengikuti urutan abjad, dan jika terdapat lebih dari satu referensi dari satu penulis, urutannya mengacu pada tahun publikasi yang terbaru ke yang terlama.
3. Format Penulisan
Format penulisan referensi harus mengikuti aturan yang berlaku, seperti penggunaan huruf kapital, tanda baca, dan spasi. Selain itu, gaya penulisan yang digunakan harus konsisten dalam seluruh daftar pustaka.
Contoh:
- Ratnasari, D. (2020). Analisis kinerja keuangan perusahaan BUMN di Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 21(2), 67-73.
- Wibisono, A. (2018). Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan lingkungan dalam laporan keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 9(1), 45-56.
Pada contoh di atas, format penulisan mengikuti aturan yang berlaku, seperti penggunaan huruf kapital dan tanda titik.
Cara Menyusun Daftar Pustaka
1. Tentukan Sistem Penulisan Referensi
Sebelum menyusun daftar pustaka, tentukan sistem penulisan referensi yang digunakan dalam laporan atau karya ilmiah yang kamu tulis. Setiap sistem memiliki peraturan yang berbeda dalam penulisan referensi.
2. Kumpulkan Sumber Referensi
Langkah selanjutnya adalah mengumpulkan sumber referensi yang akan digunakan dalam penulisan. Sumber referensi dapat berupa buku, jurnal, artikel, atau dokumen lain yang relevan dengan topik yang dibahas.
Sumber referensi yang digunakan harus valid dan terpercaya. Pastikan bahwa sumber referensi yang digunakan berasal dari sumber yang terpercaya dan relevan dengan topik yang dibahas.
3. Buat Daftar Referensi
Setelah mengumpulkan sumber referensi, langkah selanjutnya adalah membuat daftar referensi. Daftar referensi harus mengikuti aturan yang berlaku, seperti sistem penulisan referensi, urutan penulisan, dan format penulisan.
Daftar referensi harus diurutkan sesuai dengan urutan abjad, dan jika terdapat lebih dari satu referensi dari satu penulis, urutannya harus mengacu pada tahun publikasi yang terbaru ke yang terlama.
Contoh:
- Bin Abdullah, M. (2019). Pengaruh lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja. Jurnal Manajemen, 10(1), 15-25.
- Wibisono, A. (2018). Pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan lingkungan dalam laporan keuangan. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 9(1), 45-56.
Pada contoh di atas, daftar referensi diurutkan sesuai dengan urutan abjad, dan jika terdapat lebih dari satu referensi dari satu penulis, urutannya mengacu pada tahun publikasi yang terbaru ke yang terlama.
4. Cek Kembali Daftar Pustaka
Setelah selesai menyusun daftar pustaka, cek kembali daftar pustaka yang telah dibuat. Pastikan bahwa daftar pustaka sudah mengikuti aturan yang berlaku dalam sistem penulisan referensi, urutan penulisan, dan format penulisan.
Periksa juga kesesuaian antara daftar pustaka dengan sumber referensi yang digunakan dalam penulisan. Pastikan bahwa semua sumber referensi yang digunakan sudah termasuk dalam daftar pustaka.
FAQ
1. Apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pustaka?
Dalam menyusun daftar pustaka, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sistem penulisan referensi, urutan penulisan, dan format penulisan. Selain itu, sumber referensi yang digunakan harus valid dan terpercaya.
2. Apa yang harus dilakukan jika terdapat lebih dari satu referensi dari satu penulis?
Jika terdapat lebih dari satu referensi dari satu penulis, urutannya harus mengacu pada tahun publikasi yang terbaru ke yang terlama.
3. Apa yang harus dilakukan jika terdapat kesalahan dalam daftar pustaka?
Jika terdapat kesalahan dalam daftar pustaka, segera perbaiki kesalahan tersebut untuk menghindari ketidakakuratan dalam referensi.
4. Apakah penggunaan sumber referensi dari internet dibenarkan?
Penggunaan sumber referensi dari internet dibenarkan selama sumber tersebut valid dan terpercaya.
5. Apa yang harus dilakukan jika terdapat kesalahan dalam sumber referensi yang digunakan?
Jika terdapat kesalahan dalam sumber referensi yang digunakan, segera perbaiki kesalahan tersebut atau ganti dengan sumber referensi yang benar.
Kesimpulan
Menyusun daftar pustaka yang baik dan benar merupakan bagian penting dalam penulisan sebuah laporan atau karya ilmiah. Daftar pustaka yang baik dan benar dapat membantu pembaca untuk lebih memahami sumber referensi yang digunakan dalam penulisan.
Dalam menyusun daftar pustaka, penting untuk mengikuti aturan yang berlaku, seperti sistem penulisan referensi, urutan penulisan, dan format penulisan. Selain itu, sumber referensi yang digunakan harus valid dan terpercaya.
Dengan memahami cara menyusun daftar pustaka yang baik dan benar, diharapkan kawan mastah dapat membuat laporan atau karya ilmiah yang lebih baik dan lebih terpercaya. Selamat mencoba!